Pemerintah Terus Upayakan Optimalisasi Transformasi Digital Penyaluran Bansos
Ilustrasi foto penyaluran bansos.-Abdullah-Radarcirebon.com
RADARCIREBON.COM – Pemerintah Republik Indonesia terus mempercepat transformasi digital dalam penyaluran bantuan sosial (bansos) guna memastikan efisiensi, ketepatan sasaran, dan transparansi.
Melalui kolaborasi lintas kementerian dan lembaga, digitalisasi menjadi strategi utama dalam reformasi sistem perlindungan sosial.
Kementerian Sosial (Kemensos) menargetkan implementasi penuh digitalisasi bansos pada Agustus 2025, dengan mengandalkan sistem Digital Public Infrastructure (DPI) yang terdiri dari identitas digital, sistem pembayaran digital, dan pertukaran data antarinstansi.
Sistem ini terintegrasi dengan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN), yang diperbarui secara berkala bersama Badan Pusat Statistik (BPS).
BACA JUGA:Penyaluran Bansos Dampak Inflasi Lancar dan Memuaskan
BACA JUGA:Harus Kerja, Penerima Bansos Dibatasi Hanya 5 Tahun
Menteri Sosial Saifullah Yusuf menegaskan bahwa proses pengajuan hingga penyaluran bansos ke depan akan dilakukan secara digital.
“Kami ingin setiap warga yang mengajukan bansos tahu status pengajuannya. Jika mereka tidak lolos, akan ada penjelasan secara digital. Masyarakat juga diberi ruang untuk memberikan sanggahan,”jelasnya.
Ia menambahkan, digitalisasi akan membantu memperkuat prinsip akuntabilitas dan membuka akses yang lebih luas bagi masyarakat terhadap program bansos.
”Digitalisasi ini bukan hanya soal efisiensi, tetapi juga transparansi dan keadilan sosial,” ujarnya.
BACA JUGA:Miris! 500 Ribu Lebih Penerima Bansos Ternyata Pemain Judol
BACA JUGA:Bansos Pangan Awal Juli 2025 Cair, KPM Akan Terima 20 Kilogram Beras
Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Meutya Hafid menyatakan kesiapan kementeriannya dalam mendukung digitalisasi bansos melalui penguatan infrastruktur dan keamanan sistem.
“Kementerian Kominfo mendukung penuh digitalisasi data bansos. Kami memastikan sistemnya tangguh dan mampu mengakomodasi kebutuhan masyarakat,” jelas Meutya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


