Dedi Mulyadi Sebut Orang Indonesia Tak Percaya BMKG, Ternyata Maksudnya Begini
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menggelar konferensi pers usai apel siaga bencana di Gedung Sate, Bandung, Rabu (5/11/2025). -Jpnn.com-
RADARCIREBON.COM – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi alias KDM menyindir kultur masyarakat ketika menghadapi bencana alam.
Dia mengatakan, bahwa masyarakat di Indonesia tidak percaya kepada BMKG. Dia menegaskan, bahwa kultur ini harus diubah.
KDM mengungkapkan, bahwa Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah bekerja semaksimal mungkin.
Memprediksi peristiwa bencana hingga memetakan daerah-daerah rawan bencana. Namun semua itu mentah di hadapan masyarakat.
BACA JUGA:ASN Majalengka Kapan WFH? Begini Jawaban Sekda Aeron Randi
BACA JUGA:Aksi Begal Motor Kembali Terjadi, Kali Ini Korbannya Warga Weru Cirebon
Gubernur Dedi memberikan contoh kasus. Misalnya, ketika terjadi bencana alam, warga bahkan enggan untuk direlokasi dan memilih untuk tetap tinggal di daerah rawan bencana.
"Orang Indonesia ini nggak percaya sama BMKG, orang Indonesia ini nggak percaya pada perkiraan bencana," ujar KDM di Gedung Sate, Bandung, dilansir dari JPNN.com, Kamis (6/11/2025).
Menurut KDM, BMKG telah memberikan pelayanan terbaik untuk mengantisipasi timbulnya banyak korban akibat dari bencana alam.
"Tidak percaya pada early warning, nggak percaya, tapi lamun batu kana hulu (kalau batu sudah kena kepala), baru percaya. Nah, ini harus dibetulin," tandasnya.
BACA JUGA:DPRD Kabupaten Cirebon Bahas Raperda KTR, Pedagang Kecil dan Warung Kelontong Resah
BACA JUGA:KPK Periksa Satori dan Istri di Polres Ciko, Siapa Oknum yang Diduga Menghilangkan Alat Bukti?
"Ini harus segera dibuat. Nah, yang paling berat adalah ketika memberikan early warning kemudian tidak terjadi, dicarekan (dimarahin) itu saya yakin," imbuh KDM.
KDM menambahkan, bahwa banyak warga Jawa Barat yang enggan direlokasi dari daerah rawan bencana alam.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


