Warga Ampera Kota Cirebon Datangi Rumah KDM, Minta Pemprov Jabar Jangan Asal Klaim Perihal Aset
Dengan menggunakan topeng wajah KDM dan membentangkan spanduk bertuliskan protes atas pemblokiran sertifikat, warga Jl Ampera datangi rumah KDM di Subang.-Istimewa-
CIREBON, RADARCIREBON.COM - Warga yang tinggal di Jalan Ampera Kota Cirebon, mendatangi kediaman Gubernur Jawa Barat di Lembur Pakuan.
Kedatangan warga tersebut, untuk mengadukan nasib tempat tinggal mereka di Jalan Ampera yang diklaim sebagai milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar).
Kasus perumahan di Jalan Ampera Cirebon melibatkan sengketa tanah antara warga RW 02, Gunung Sari Dalam, Kelurahan Pekiringan, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon dan Pemprov Jabar yang berujung pada pemblokiran sertifikat tanah warga sejak tahun 2012, belum juga usai.
Pemprov Jabar mengklaim tanah tersebut sebagai aset pemerintah berdasarkan PP Nomor 14 Tahun 1958 dan buku inventaris.
BACA JUGA:Bukan Jatuh, Pesawat Cessna Penerbangan Tangerang - Cirebon Melakukan Pendaratan Darurat di Sawah
Sementara warga yang telah mendiami lahan tersebut sejak lama, merasa memiliki hak karena sertifikat yang terbit pada tahun 1993.
Akibatnya, warga menempuh jalur hukum dengan mengajukan gugatan terhadap Pemprov Jabar dan BPN Kota Cirebon untuk mencabut blokir sertifikat mereka.
Menuntut kepastian dan kejelasan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Kamis (20/11/2025), belasan warga RW 02, Gunung Sari Dalam, Kelurahan Pekiringan, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon mendatangi Lembur Pakuan yang merupakan kediaman pribadi Gubernur Jawa Barat Kang Dedi Mulyadi (KDM), di Kabupaten Subang.
BACA JUGA:APBD Jabar 2026 Ketok Palu! Ini 5 Fokus Pembangunan Versi KDM, Ada untuk Indramayu
Kedatangan warga ke kediaman Gubernur Jawa Barat tersebut, bertujuan untuk menyampaikan persoalan pemblokiran sertifikat rumah mereka di Jalan Ampera oleh BPN Kota Cirebon atas permintaan Pemprov Jabar.
Dengan menggunakan topeng wajah KDM, warga juga membentangkan spanduk bertuliskan protes atas pemblokiran sertifikat.
Namun mereka harus menelan kekecewaan, sebab Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi tidak sedang berada di Lembur Pakuan. Sebaliknya, mereka diterima di posko pengaduan.
"Kami kecewa tidak bisa bertemu dengan KDM. Di posko pengaduan, kami diwawancara, kemudian kami diminta untuk datang ke Gedung Sate Bandung. Akhirnya saat itu juga kami langsung ke Gedung Sate," ujar Arisandi Irawan salah satu warga Jalan Ampera kepada RadarCirebon.Com, Sabtu 22 November 2025.
BACA JUGA:Gagasan Besar Gubernur Jabar: Pindad dan PTDI Berpotensi Pindah ke Kertajati
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


