Desak Pemkab Tengahi Konflik

Jumat 19-07-2013,11:24 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

SUMBER– Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Cirebon, Doddy T Basuni mendesak Pemerintah Kabupaten Cirebon agar dapat menyelesaikan perseteruan antara Satuan Polisi Pamong Praja dengan Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air dan Pertambangan (PSDAP) Kabupaten Cirebon, terkait penertiban bangunan liar di sempadan sungai. “Kalau sudah seperti ini eksekutif harus cepat memberikan solusi agar persoalan ini tidak berkepanjangan dan semakin meruncing. Dan terus-menerus dipersoalkan,” ujar Doddy, kepada Radar, Kamis (18/7). Dia mengatakan, sekda sebagai orang ketiga setelah bupati dan wakil bupati harus segera mempertemukan kedua instansi dalam satu forum, untuk menjelaskan semua persoalan yang sebenarnya terjadi. “Di dalam forum itu, Satpol PP dengan PSDAP duduk bersama untuk mencari jalan keluar terbaik dalam menyelesaikan itu. Artinya jangan saling tuding dan menyalahkan satu sama lain, apalagi ini bulan puasa,” jelasnya. Untuk persoalan yang lebih mendalam, Doddy mengaku, tidak mengetahuinya. Tapi yang jelas di dalam sistem birokrasi harus dijalankan dengan orang-orang baik dan mempunyai komitmen yang tinggi untuk membangun Kabupaten Cirebon. “Tapi yang jelas, jika pemkab tidak dapat menyelesaikan perseteruan kedua instasi tersebut, kami akan turun tangan untuk mengambil jalan tengah dan memberikan solusi terbaik. Kedua instasi itu harus dipersatukan sebab, itu merupakan bagian dari Pemerintah Kabupaten Cirebon,” terangnya. Ditambahkannya, tudingan Satpol PP kepada Kepala Dinas PSDAP, Ir Dedi Nurul, yang kaya mendadak setelah menjabat dua bulan di instansi pengairan itu, tidak mesti dibesar-besarkan. Sebab, bisa jadi Dedi punya tabungan atau harta kekayaan yang disimpan. “Saya sih berpikir positif saja, mungkin saja beliau mempunyai harta karun, bukan dari hasil penyelewengan anggaran. Yang jelas saya tidak tahu persis, pokoknya saya sih menilai pak dedi punya harta karun gitu,” selorohnya. Sementara itu, Kepala Satpol PP, Drs Abraham Mohammad, enggan berkomentar saat dikonfirmasi wartawan koran ini. Abraham mengaku, dirinya enggan bicara banyak, sebab pihak PSDAP sudah menyatakan permohonan maaf. (sam)

Tags :
Kategori :

Terkait