MANCHESTER - Neymar bergabung dengan Barcelona, Radamel Falcao memilih AS Monaco, dan Edinson Cavani ke Paris Saint-Germain (PSG). Begitu pula, Mario Gomez (Fiorentina). Fakta tersebut membuktikan bahwa tidak ada satu pun striker top yang menyeberang ke klub Premier League sepanjang aktivitas transfer musim panas ini. Entah karena alasan itu, Manchester City akhirnya memborong dua striker sekaligus, Alvaro Negredo dan Stevan Jovetic. Negredo yang diperkenalkan kemarin didatangkan dari Sevilla dengan fee GBP 21,7 juta (Rp331 miliar). Sedangkan Jovetic digaet dengan fee GBP 23,3 juta (Rp356 miliar) dari Fiorentina. Dua striker berbanderol total GBP 45 juta itu mungkin pelampiasan dari frustrasi City karena gagal mendapat striker kelas wahid. Namun, setidaknya City lebih beruntung daripada rivalnya di Premier League lainnya. Arsenal dan Chelsea belum mendapat penyerang baru meskipun mengincar dari klub sesama Premier League. Keduanya mengincar Wayne Rooney (Manchester United) dan Luis Suarez (Liverpool). Sedangkan nomor 9 (sebutan untuk pemain berposisi striker) yang didatangkan Liverpool adalah Iago Aspas yang bukan nama familier. Jika dibandingkan dengan dua striker yang meninggalkan City tahun ini, Mario Balotelli dan Carlos Tevez, Negredo dan Jovetic jelas kalah kelas, apalagi pamor. Tapi, dari pengalaman lima tahun terakhir, striker dengan nama besar memang bukan jaminan sukses di City. Selama lima tahun terakhir atau di era kepemilikan miliarder Abu Dhabi Sheikh Mansour, sudah belasan tukang gedor keluar masuk membela klub berjuluk The Citizens tersebut. \"Terlalu banyak tekanan di City, baik dari tim maupun fans,\" ujar Tevez yang musim ini hengkang ke Juventus. \"Man City memiliki banyak uang dan mereka selalu menginginkan penyerang terbaik dunia dan (penyerang) yang lain tidak akan berguna,\" keluh striker Paraguay Roque Santa Cruz yang mengakhiri penderitaannya selama empat tahun terakhir di City setelah resmi bergabung dengan Malaga mulai musim ini. Saat pertama bergabung dengan City, Santa Cruz memang diproyeksikan sebagai striker nomor satu City. Itu dia alami ketika jabatan pelatih The Citizens diduduki Mark Hughes. Namun, setelah Hughes lengser dan digantikan Roberto Mancini, Santa Cruz terpinggirkan. Pengalaman Santa Cruz bisa saja menimpa Negredo. Itu jika mengingat salah satu alasan utama striker berjuluk The Beast of the Vallecas tersebut bergabung dengan City lebih karena lobi pelatih Manuel Pellegrini. Padahal, Pellegrini merupakan pendatang baru dan City tidak segan-segan mendepak pelatih dengan prestasi bagus seperti Mancini sekalipun. “Pellegrini menelepon saya dan meyakinkan saya untuk bergabung. Man City adalah klub besar dan saya tidak berpikir dua kali,\" tutur striker yang mendapat jersey nomor 9 di City itu kepada Marca. Jovetic? Dengan usia yang masih muda (23 tahun), pemain internasional Montenegro itu dibebani harus secepatnya memberikan penampilan terbaik atau kariernya bakal mati di bench City. Jojo -sapaan akrab Jovetic- memilih City karena ingin merasakan atmosfer Liga Champions. \"Saya ingin mengikuti jejak teman saya, Matija Nastasic (defender muda yang dibeli City dari Fiorentina musim lalu dan langsung sukses dipercaya sebagai pilihan reguler, red),\" tutur Jojo kepada Football Italia. \"(Manuel) Pellegrini menelepon saya dan meyakinkan saya untuk bergabung dengannya. Man City adalah klub besar dan saya tidak berpikir dua kali,\" katanya. (dns) Alvaro Negredo Usia: 27 Kebangsaan: Spanyol Klub asal: Sevilla Banderol: GBP 21,7 juta (Rp331 miliar) Statistik musim lalu: 42 laga/31 gol Stevan Jovetic Usia: 23 Kebangsaan: Montenegro Klub asal: Fiorentina Banderol: GBP 23,3 juta (Rp356 miliar) Statistik musim lalu: 34 laga/13 gol
Rindukan Kualitas Nomor 9
Sabtu 20-07-2013,12:56 WIB
Editor : Dedi Darmawan
Kategori :