“Bagi para pengusaha perkebunan di Jawa Barat ini adalah pemicu dan pemacu bahwa kopi Jawa Barat masih bisa mendunia. Perekonomian berbasis pertanian yang berbasis pertanian di pedesaan ini masih bergerak terus,” tutur Hendy.
Direktur CV Frinsa Agrolestari Wildan Mustofa mengatakan, mayoritas kopi yang dikirim oleh pihaknya ditanam di lahan-lahan milik Perhutani sebagai bagian dari konservasi alam. Ada dua produk kopi yang diekspor CV Frinsa Agrolestari, yaitu kopi jenis specialty coffee yang dihasikan para petani milenial dan kopi puntang dengan high commercial dari para petani senior.
Berikutnya, Wildan berujar bahwa pihaknya akan mengekspor 11 kontainer, yakni lima kontainer ke Amerika Serikat, dua kontainer ke Belgia, satu kontainer ke Australia, satu kontainer ke Rusia, dan dua kontainer ke China.
Kopi Java Preanger sendiri merupakan gabungan dari berbagai jenis biji kopi yang ditanam di atas ketinggian lebih dari 100 meter di atas permukaan laut (mdpl) di Jabar, antara lain Kabupaten Bandung, Bandung Barat, Sumedang, dan Garut. Jenis kopi ini kemudian dipasarkan dengan nama kopi arabika Java Preanger sesuai dengan indikasi geografis yang diperoleh pada 2013.
Jeni kopi ini sangat disukai khususnya oleh pasar Eropa dan Amerika Serikat karena memiliki aroma khas dan cita rasa yang unik dan mampu memanjakan penikmat kopi dengan kesan mild-nya. (yud)