China, Kuba dan Rusia Masuk Dewan HAM PBB

Jumat 16-10-2020,06:02 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

WASHINGTON - Majelis Umum PBB menetapkan China, Kuba, dan Rusia sebagai tiga dari 15 negara anggota baru Dewan Hak Asasi Manusia (HRC). Tiga negara tersebut memenangkan kursi walau muncul keberatan dari para kritikus yang menentang catatan HAM mereka.

Dilansir dari Anadolu Agency, Rabu (14/10), Kuba dan Rusia sudah siap merebut posisi itu setelah tak mendapat penantang yang berarti dalam kelompok regional yang dibentuk oleh PBB.

Sedangkan China menghadapi persaingan ketat di kawasan Asia-Pasifik di mana enam negara bersaing untuk mendapatkan lima kursi Dewan UNHCR. Mereka mengalahkan perolehan suara negara lain di Majelis Umum PBB, salah satunya Arab Saudi untuk wakil Asia.

China mengamankan tempat terakhir dari lima kursi karena Arab Saudi gagal melewati ambang batas suara yang dibutuhkan. Hasil akhir dalam voting itu ialah Pakistan dengan 169 suara, Uzbekistan dengan 169 suara, Nepal dengan 150 suara, dan 139 untuk China suara. Adapun, Arab Saudi hanya mendapat 90 suara.

Direktur Human Rights Watch PBB Louis Charbonneau mengatakan, kegagalan Saudi memenangkan kursi dewan UNHCR menjadi peringatan akan perlunya lebih banyak persaingan dalam voting di PBB.

\"Seandainya ada kandidat tambahan, China, Kuba, dan Rusia mungkin juga kalah,\" ujar Charbonneau.

Meski demikian, Charbonneau pesimis China, Kuba, dan Rusia bisa menuntaskan masalah HAM di negaranya sendiri. China sendiri saat ini disorot karena perlakuan tidak manusiawi pada etnis Uighur.

2

\"Tetapi penambahan negara-negara yang tidak layak ini tidak akan mencegah dewan (UNHCR) untuk menyoroti pelanggaran dan berbicara mewakili para korban,\" kata Charbonneau.

Charbonneau sebelumnya mengkritik negara-negara anggota PBB, termasuk Barat, dengan mengatakan mereka tidak mengharapkan adanya persaingan. \"Pada dasarnya ini merupakan kesepakatan ruang belakang yang dilakukan di antara kelompok regional,\" tuturnya.

Empat negara dari Afrika yang terpilih adalah Pantai Gading, Malawi, Gabon dan Senegal. Rusia dan Ukraina memenangkan dua kursi untuk Eropa Timur. Di grup Amerika Latin dan grup Karibia ada Meksiko, Kuba, dan Bolivia. Sementara Inggris dan Prancis memenangkan dua kursi untuk grup Eropa Barat dan lainnya.

Pekan lalu, koalisi kelompok HAM dari Eropa, Amerika Serikat dan Kanada, meminta negara-negara anggota PBB untuk menentang pencalonan China, Rusia, Arab Saudi, Kuba, Pakistan, dan Uzbekistan. Karena dianggap punya catatan HAM buruk sehingga tidak memenuhi syarat.

\"Memilih kediktatoran ini sebagai hakim PBB untuk kasus (HAM) seperti membuat sekelompok pelaku pembakaran menjadi pemadam kebakaran,\" kata Direktur Eksekutif UN Watch, Hillel Neuer.

Sementara itu, Amerika Serikat (AS) menyatakan ekspresi kekecewaan mendalam atas terpilihya Rusia, China, dan Kuba sebagai anggota Dewan Hak Asasi Manusia PBB, Selasa (13/10) waktu setempat.

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan, pada 2018 Presiden AS Donald Trump menarik Washington dari badan tersebut karena bias anti-Israel dan aturan untuk membiarkan pelaku pelanggaran hak memenangkan kursi di Dewan. AS telah berulang kali mendesak anggota PBB segera bertindak untuk mereformasi badan PBB tersebut.

\"Sayangnya, seruan itu tidak dihiraukan, dan hari ini Majelis Umum PBB sekali lagi memilih negara-negara dengan catatan hak asasi manusia yang menjijikkan. Termasuk China, Rusia, dan Kuba,\" kata Pompeo.

Tags :
Kategori :

Terkait