Wiku Adisasmito: Jangan Ragukan 3M

Sabtu 31-10-2020,13:08 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

JAKARTA – Kunci utama memutus mata rantai penularan COVID-19 adalah disiplin 3M (Memakai Masker, Mencuci Tangan, Menjaga Jarak). Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito menyampaikan hasil penelitian jurnal internasional terkait keefektifan 3M menangkal virus Corona.

Menurutnya, mencuci tangan dengan sabun bisa menurunkan risiko penularan sebanyak 35 persen. Sedangkan memakai masker kain, bisa menurunkan risiko penularan 45 persen.

Sebenarnya, memakai masker kain masih dirasa kurang cukup untuk memproteksi diri. Berbeda dengan masker bedah yang keefektifannya bisa mencapai 70 persen.

Satgas saat ini tengah mengembangkan teknologi masker kain plus atau masker kain lima lapis untuk mencegah penyebaran Corona. Teknologi terbaru ini sudah diuji di Jerman. Teknologi masker lima lapis ini disebut memiliki bahan yang mampu memfiltrasi udara setara dengan masker bedah hingga 88 persen.

“Sekarang kami bisa menemukan suatu bahan yang memfiltrasi udara dengan bagus dan bisa bernapas dengan enak. Sudah ditemukan teknologinya bersama Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filamen Indonesia,” jelas Wiku di Jakarta, Jumat (30/10) .

Masker kain lima lapis ini berbahan baku utama polyester dengan teknologi antibakteri pada setiap benang. Lima lapisan yang ada digabung menjadi satu kain.

Masker ini dapat menyaring dan mengikat partikel hingga seukuran virus. Yang terpenting,  masih dapat bernapas yang baik. Sehingga tidak membuat sesak. Konstruksi kain memudahkan pernapasan pada berbagai aktivitas. Bahkan saat olahraga.

2

Sama seperti masker kain lainnya, masker ini dapat dicuci dan digunakan kembali. Masker tersebut masih dalam tahap proses. Setelah selesai, bakal didistribusikan pada masyarakat.  “Ke depan pemerintah akan membagikannya pada masyarakat dan industri. Tujuannya agar masyarakat bisa mengakses dengan harga yang terjangkau,” ucap Wiku.

Dia mengimbau, masyarakat tidak lagi meragukan 3M. Wiku berharap, 3M bisa dijadikan modal untuk berperang melawan virus Corona. “Kita harus yakin setiap usaha dalam berperang melawan COVID 19 ini akan membuahkan hasil,” urainya.

Wiku ingin masyarakat yang sudah patuh 3M bisa mempengaruhi masyarakat lain yang belum patuh. Jika hanya satu keluarga saja yang patuh, maka tidak akan bisa mengurangi penyebaran virus Corona. “Kepatuhan tersebut lebih efektif jika dilakukan secara kolektif. Tidak bisa sendiri. Butuh kerja sama dari seluruh masyarakat supaya saling mengingatkan,” pungkasnya.(rh/fin)

https://www.youtube.com/watch?v=F7AfXjQdSEw
Tags :
Kategori :

Terkait