JAKARTA – Perubahan perilaku dengan menerapkan protokol kesehatan saat ini menjadi kunci utama selama pandemi COVID-19. Gerakan disiplin 3M (Memakai Masker, Mencuci Tangan, Menjaga Jarak) mutlak harus dilakukan oleh seluruh lapisan masyarakat.
“Ini harus menjadi yang utama selain penanganan kesehatan,” kata Sekretaris Utama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Harmensyah saat diskusi daring di Jakarta, Selasa (10/11).
Terkait perubahan perilaku tersebut, edukasi terus dilakukan. Baik melalui media massa maupun sosial media. Menurutnya, peran serta tenaga kesehatan di berbagai daerah juga sangat penting.
Upaya edukasi tersebut bertujuan agar perubahan perilaku masyarakat dapat dilakukan secara menyeluruh dan berkelanjutan. “Disiplin 3M harus menjadi kebiasaan baru. Termasuk pula mengajak masyarakat membiasakan diri meningkatkan imunitas dengan berolahraga serta mengonsumsi makanan bergizi,” terangnya.
Saat ini pemerintah sedang gencar-gencarnya mengkampanyekan perubahan perilaku serta penguatan komunikasi publik. Harapannya dapat membawa perubahan bagi masyarakat.
Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Daeng Mohammad Faqih mengatakan berdasarkan laporan data terakhir sebanyak 141 dokter di berbagai daerah gugur dalam penanganan COVID-19. “Bagi dokter, hal ini tidak akan menyurutkan semangat dalam pelayanan pasien-pasien COVID-19,” tegas Daeng.
Sebab, saat ini tenaga kesehatan sangat dibutuhkan dalam melayani pasien yang terinfeksi COVID-19. “Seorang dokter, bidan, perawat, apoteker mendedikasikan hidupnya untuk kemanusiaan. Tidak ada pilihan lain. Mereka tetap harus mengabdi kepada kemanusiaan. Apalagi di tengah pandemi banyak yang membutuhkan pertolongan,” papar Daeng. (rh/fin)