CIREBON - Sudah memasuki New Normal, beberapa masyarakat mulai menjalankan aktivitasnya di tengah pandemi. Bahkan, dibukanya daerah pariwisata, menjadikan masyarakat Cirebon mulai melakukan staycation di kota-kota terdekat.
Wajid (23), salah satu sudah mulai berlibur ke Jogjakarta. Keputusan ini pun ia ambil dengan matang. Pertama, dalam memilih kota liburan, terlebih dahulu melihat perkembangannya dari Covid-19.
\"Sejauh ini, saya lihat, pariwisata di Jogjakarta sudah dibuka dengan protokol kesehatan, penanganan pandeminya juga jalan. Itulah yang membuat saya yakin,\" ungkapnya kepada Radar Cirebon.
Baca juga:
Cek Rekening, BSU Termin 2 Sudah Cair
3 Zona Merah di Jabar Pekan ini
Mengenal Lie In Gwan, Juragan Minyak Asal Cirebon
Usai memutuskan kota yang akan dikunjungi, ia melakukan persiapan protokol kesehatan. Beberapa alat pelindung diri disiapkan dengan matang. Seperti masker, hand sanitizer, face shield, dan lainnya.
Karena menggunakan perjalanan darat dengan kereta api, Wajid pun harus melakukan rapid test terlebih dahulu. Ini menjadi pengalaman yang cukup menarik di tengah pandemi.
\"Bepergian di tengah pandemi dengan kereta ternyata berbeda. Harus rapid test dulu. Selama perjalanan harus selalu mengenakan masker dan face shield. Ini bagian dari protkol, agak repot sih, namun demi keamanan bersama,\" terangnya.
Hal yang sama dirasakan Majid, yang ikut serta berlibur bersama Wajid mendatangi Jogjakarta. Selama perjalanan tersebut, meski sudah banyak yang bepergian, mereka sudah dengan mandiri menyadari protokol kesehatan.
\"Pas lihat wisatwan lain mentaati protokol kesehatan, jadi merasa aman. Saya juga apresiasi sama objek wisata yang sebagian besar sudah menerapkan protokol kesehatan dengan ketat,\" ungkapnya.
Sementara itu, dalam wawancara sebelumnya, Kepala Bidang Pariwisata Dinas Kepemudaan Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (DKOKP) Kota Cirebon, Wandi Sofyan menuturkan, dibukanya objek wisata di Cirebon juga dimaksudkan untuk menggeliatkan pariwisata.
Namun, dibukanya objek wisata tersebut harus dibarengi dengan protokol kesehatan. \"Baik pelaku pariwisata dan masyarakat, harus selalu mematuhi protokol kesehatan saat berwisata,\" tukasnya. (apr)