Keliling Rebana Metropolitan di Hari Terakhir WJIS 2020

Jumat 20-11-2020,01:53 WIB
Reporter : Abdul Hamid
Editor : Abdul Hamid

\"Selain itu juga, pembangunan hotel ini merupakan salah satu penyelamatan ekonomi nasional di masa pandemi COVID-19,\" ucap Direktur Utama PT BIJB, Salahudin Rafi.

Terakhir, Kang Uu meninjau pengembangan proyek Rebana Technopolis Industrial Estate di Kecamatan Cibogo, Kabupaten Subang, oleh PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII.

Di tahap awal pengembangan Rebana Technopolis Industrial Estate, akan dibangun kawasan industri ramah lingkungan seluas 487 hektare dari total 6.127 hektare kawasan. Nilai investasi di tahap pertama ini mencapai Rp4,07 triliun atau sekitar 278,8 juta dolar AS.

Direktur Utama PTPN VIII, Muhammad Yudayat menjelaskan, pihaknya berupaya bertransformasi melakukan usaha-usaha lain yang berpoten, termasuk kawasan industri yang ramah lingkungan. Selama ini, bisnis utama PTPN VIII adalah mengelola komoditas sawit, teh, dan karet.

\"Nama Rebana Technopolis diberikan langsung oleh Bapak Gubernur (Ridwan Kamil). Nantinya, kawasan industri ini mengusung konsep industri ringan menengah dan mengusung teknologi,\" tutur Yudayat.

Usai melakukan kunjungan lapangan dan peninjauan, Kang Uu pun berpesan kepada seluruh project owner atau pemilik proyek untuk selalu memperhatikan wawasan lingkungan, pendidikan, kesehatan, dan keindahan dalam pembangunan.

\"Setiap proses pembangunan diperhatikan pergeseran pemanfaatan tanah, lingkungan sanitasi air, penyerapan air, juga pengendalian sampah,\" tegas Kang Uu.

Ia menambahkan, sesuai paparan Gubernur Jabar Ridwan Kamil, kawasan Rebana Metropolitan yang mencakup tujuh daerah di Jabar yaitu Kabupaten Majalengka, Subang, Cirebon, Sumedang, Indramayu, Kuningan, serta Kota Cirebon ini diproyeksi menghadirkan 4,3 juta lapangan pekerjaan dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi hingga 5 persen di 2030.

\"Kawasan Rebana mempunyai prospek yang sangat luar biasa dalam meningkatkan ekonomi masyarakat,\" kata Kang Uu.

Kepada para investor maupun calon investor, Kang Uu pun mengingatkan agar mereka memberikan kuota bagi pekerja lokal untuk bekerja di perusahaannya. \"Jangan sampai orang pribumi di kawasan Rebana tidak bisa menikmati manfaat pembangunan di Jabar,\" ujarnya.

Meski begitu, Kang Uu juga berpesan kepada Sumber Daya Manusia (SDM) di kawasan Rebana untuk menyesuaikan diri dengan kebutuhan industri agar siap menghadapi persaingan global.

\"Siapkan keahlian dan kemampuan. Insyaallah dengan adanya pembangunan Rebana akan menyerap tenaga kerja sebanyak 4,3 juta tenaga kerja seperti yang disampaikan Gubernur,\" ucap Kang Uu.

\"Kepala daerah yang ada di wilayah Rebana ini juga harus memperhatikan bagaimana tenaga kerja di sini bisa dipakai oleh perusahaan. Jadi harus gayung bersambut. Perusahaan juga menyambut kehadiran karyawan lokal, masyarakat lokal juga harus mempersiapkan keahlian,\" ujarnya.

\"Dan pemerintah daerah provinsi (Jabar) akan mendukung dan menyiapkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh para investor,\" tutup Kang Uu.

WJIS 2020 kerja sama Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jabar dan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Jabar sendiri berlangsung selama empat hari mulai Senin, 16 November 2020, hingga Kamis, 19 November 2020. Rangkaian agenda utama meliputi Launching Rebana Metropolitan, MoU Signing/Project Announcement, High Level Session, Market Sounding/One-on-One Meeting, Investment Talkshow, dan Trade and Tourism Webinar, groundbreaking Subang Smartpolitan, dan site visit Rebana Metropolitan. 

Gelaran WJIS 2020 resmi dibuka dengan penyampaian keynote speech dari Gubernur Jabar Ridwan Kamil, Gubernur BI Perry Warjiyo, Kepala BKPM Bahlil Lahadalia. Di tahun kedua penyelenggaraan, WJIS mengusung tema \"Invest in West Java for Better Future: Work, Live, Play\" dan diikuti lebih dari 500 investor, 13 project owners, dan strategic partners.

Tags :
Kategori :

Terkait