Pohon Kehidupan, Siang Malam Hasilkan Oksigen

Minggu 06-12-2020,18:30 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

CIREBON-Pohon bodhi punya kisah yang tak terpisahkan dengan warga Keturunan Thionghoa yang ada di Cirebon, khususnya mereka yang beragama Budha.

Pohon bodhi diyakini sebagai pohon suci dan pohon pencerahan karena di bawah naungan pohon inilah Sidharta Gautama bersemedi dan memperoleh pencerahan.

Di Cirebon, pohon ini jumlahnya sangat sedikit dan bisa dihitung dengan jari. Dua diantaranya ada di depan gapura Wihara Dewi Welas Asih. Pohon ini bukan endemik di Nusantara. Namun, bisa beradaptasi dengan baik dan tumbuh subur dengan kondisi yang sama seperti di negara asalnya, India.

Bentuk daun pohon ini berbentuk seperti hati, daunnya kuat dan rimbun. Batang pohonnya besar dan kuat, dengan batang utama berwarna terang. Di daerah Jogjakarta daun pohon bodhi biasa dibuat kerajinan

Pohon ini pertama kalimasuk Cirebon pada medio tahun 1980-an. Saat itu, dibawa oleh Pek Kian Hiap atau Tumenggung Arya Diningrat. Saat itu, pohon tersebut distek dari Borobudur dan dibawa ke Cirebon

“Pohon ini mashyur dalam kisah perjalanan agama Budha dimana pada awal perjalan Budha mencari pencerahan dengan cara bermeditasi di bawah pohon ini,”ujar Pemerhati Tionghoa, Henry Susilo Pekasa saat ditemui Radar, kemarin.

Menurut Henry, ada keunikan dari pohon tersebut yang jarang dimiliki oleh pohon lainnya yakni pohon tersebut siang malam mampu mengeluarkan oksigen. Hal inilah yang kemudian membuat pohon Bodhi juga disebut pohon kehidupan karena sepanjang waktu mampu mengeluarkan oksigen.

2

“Yang paling mencolok adalah pohon ini siang malam menghasilkan oksigen, jadi tidak salah kalau juga dikenal sebagai pohon kehidupan yang merupakan sumber kehidupan bagi makhluk lainnya dimuka bumi,” imbuhnya.

Menurut Henry, Pohon Bodhi jelas punya historis yang begitu kuat baik secara filosofis maupun spiritualis bagi para warga Keturunan Tionghoa, khususnya yang ada di Cirebon.

Hal ini tidak lain karena dibawah pohon inilah Sidharta Gautama mendapatkan pencerahan dan kesempurnaan.“Historis pohon ini sangat kuat, sangat berjasa karena menjadi tempat berlindung selama Sidharta Gautama dari bersemedi hingga mendapatkan pencerahan,” jelasnya.

Dilanjutkan Henry, Setelah melakukan semedi, saat itu Sidharta Gautama yang sudah mencapai pencerahan dan kesempurnaan selama sekitar satu minggu berdiri tanpa berkedip memandang pohon bodhi sebagai ucapan syukur dan terimakasih karena sudah dilindungi selama bersemedi.

“Kita tidak begitu mengetahui khasiat pohon ini apakah bisa untuk pengobatan atau untuk kegiatan spiritual. Tapi yang jelas,daunpohon ini bisa dimakan karena dalam kisahnya, saat bersemedi Sidharta Gautama memakan daun pohon yang jatuh kemulutnya,” ungkapnya.

Secara historis, kisah pohon bodhi dalam perjalanan Sidharta Gautama mencari pencerahan, tergambar dalam lukisan kaca yang ada disalah satu ruangan di Wihara Welas Asih.

Hal tersebut disampaikan Nie Cuan Kim yang merupakan salah satu pengurus wihara tersebut. Menurutnya, pohon bodhi tidak bisa dipisahkan dari perjalanan Sidharta Gautama dalam mencari pencerahan.

Saat itu, menurutnya, Sidharta Gautama yang merupakan anak dari raja yang saat itu berkuasa keluar dan meninggalkan kerajaan untuk mendapatkan pencerahan. Ia pun kemudian bersemedi selama kurang lebih enam tahun hingga tubuhnya kurus kering.

Tags :
Kategori :

Terkait