BEKASI - Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Jawa Barat (Jabar) Atalia Praratya Ridwan Kamil menyatakan, inovasi dan kreativitas menjadi modal utama pengusaha muslimah yang menggeluti ekonomi kreatif (ekraf) untuk bangkit usai terpukul pandemi COVID-19.
Pengusaha muslimah, kata Atalia, harus menghadirkan produk yang sesuai dengan kebutuhan pasar. Hal itu harus dilakukan agar produk terserap pasar, baik domestik maupun global.
\"Kita harus jeli untuk menentukan produk yang akan dijual kepada konsumen. Apa yang mereka butuhkan dan sukai. Produk harus juga diketahui oleh masyarakat, maka produk itu akan dibeli,\" kata Atalia saat menjadi pembicara dalam Peningkatan Produktivitas Ekonomi Kreatif Jabar pada Masa Pandemi COVID-19 di Gedung Swatantra, Kabupaten Bekasi, Jumat (11/12/2020).
Dalam acara yang digagas oleh Dekranasda Jabar, Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Organisasi Wilayah (Orwil) Jabar, dan Pemerintah Daerah Kabupaten Bekasi, Atalia mengatakan bahwa kolaborasi Pentahelix yang melibatkan akademisi, pemerintah, komunitas, bisnis, dan media, penting untuk diterapkan.
Dekranasda Jabar pun berkomitmen untuk ikut serta menyosialisasikan produk ekraf yang dihasilkan pengusaha muslimah. Selain itu, Dekranasda Jabar intens membangkitkan ekraf Jabar.
“Sehingga semuanya bisa dalam satu kesatuan tidak masing-masing dan tidak sendiri-sendiri. Karena di momen pandemi COVID-19 saat ini tidak bisa kita maju sendirian tapi kita harus dengan konsep Pentahelix, secara keseluruhan bangkit bersama-sama,” ucapnya.
“Mudah-mudahan apa yang dilakukan hari ini bisa meningkatkan kembali gairah semangat pelaku usaha para perempuan di bawah organisasi binaan dari Pemerintah Provinsi Jabar,” imbuhnya.
Pelatihan membatik pun digelar dalam acara tersebut. Atalia berharap pengusaha muslimah yang mendapat pelatihan membatik mendapatkan dukungan dari semua pihak, terutama soal perluasan pasar.
“Harapannya ketika kami bekerja sama dengan para pemangku kebijakan (stakeholder) untuk melakukan program-program seperti kegiatan ini. Kemudian juga ditambah dengan motivation session seperti tadi, semua bisa bangkit bersama-sama,\" katanya.
“Saya hari ini mengapresiasi apa yang dilakukan oleh ICMI Orwil Jabar bersama dengan Kabupaten Bekasi saat ini menghadirkan program bagi para perempuan agar mereka mampu mandiri secara ekonomi,” tambahnya.
Ketua ICMI Orwil Jabar Prof. Dr. Mohammad Najib mengatakan, kegiatan tersebut digelar untuk mengimplementasikan Visi Jabar Juara Lahir Batin. Di antaranya program di bidang keagamaan, yang mencakup Masjid Juara, Pesantren Juara, dan Pengusaha Muslimah Juara.
“ICMI mendapatkan tugas untuk melaksanakan kegiatan peningkatan produktivitas daya saing di Jabar, maka akan kita fokuskan ekonomi kreatif ini dikalangan pengusaha muslimah yang bergerak di bidang UMKM,” katanya.
Selain itu, menurut Najib, tujuan kegiatan tersebut adalah menyejahterakan pelaku usaha, khususnya muslimah, di tengah pandemi COVID-19. Salah satunya mendorong produk ekraf.
“Kami juga memberikan pembekalan kepada pengusaha muslimah untuk meningkatkan daya saing dan meningkatkan produktivitasnya. Lalu kita juga berkolaborasi dengan Dekranasda Jabar untuk mendukung acara pelatihan ini,” ucapnya.
“Mudah-mudahan dengan adanya acara ini bisa memberikan ilmu baru bagi pelaku usaha UMKM dari kalangan muslimah ini bisa memberikan kontribusi dalam meningkatkan produktivitas ekonomi di Jabar dan sekaligus membantu meningkatkan menyelesaikan permasalahan yang dihadapi pemerintah dan masyarakat dampak dari pandemi COVID-19,” tambahnya. (mid)