Gowes Cirebon Katon Kunjungi Desa Kamarang, Kecamatan Greged Ingin Jadi Desa Wisata Unggulan

Senin 21-12-2020,13:01 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

CIREBON – Tidak seperti hari-hari sebelumnya, Sabtu (19/12) kala itu, mentari begitu gagah menyinari setiap makhluk hidup di bumi Caruban. Momen ini sangat penting bagi tubuh manusia, karena sinar matahari di pagi hari menghasilkan sinar Ultraviolet (UV). Sinar ini bermanfaat untuk pembentukan vitamin D.

Oleh karena itu, aktivitas di luar rumah di pagi hari sangat penting sebagai upaya meningkatkan metabolisme tubuh demi menghasilkan imun yang kuat dalam melawan segala jenis penyakit. Seperdi yang dilakukan tim Gowes Cirebon Katon.

Kali ini rombongan Gowes Cirebon Katon Gowes kali ini mempunyai tujuan finish di Desa Kamarang, Kecamatan Greged, Kabupaten Cirebon. Desa yang dipimpin oleh Endang Kusnandar saat ini tengah berbenah diri untuk menjadi desa tujuan wisata di Kabupaten Cirebon.

Menurut Endang, berdasarkan kondisi geografis, Kamarang terletak kurang lebih 200 meter di atas permukaan laut, dengan ciri khas bentangan persawahan berterasering. Menghasilkan komoditas pertanian dan perkebunan.

“Sejauh ini, pengembangan pertanian dan perkebunan belum dapat menyejahterakan masyarakat karena keterbatasan yang ada. Oleh karena itu, konsep pengembangan Desa Wisata merupakan sebuah upaya memadukan potensi Sumber Daya Alam (SDA) dan  Sumber Daya Manusia (SDM),” tuturnya.

Disebutkan, perencanaan pengembangan kawasan desa wisata ini meliputi beberapa tema. Antara lain wisata pertanian, peternakan, perkebunan, kuliner dan UMKM serta wisata seni budaya.

2

“Bahkan, kita juga akan mengembangkan wisata alam seperti outbond, downhill track dan wisata edukasi pengolahan sampah,” ujarnya.

Untuk mendukung pengembangan tersebut, alumni SMA Negeri 4 Kota Cirebon ini sudah menetapkan rencana tata ruang dan wilayah dalam lingkup desa menjadi 3 zona. Kawasan wisata utama yang terletak sebelah barat, kawasan penyangga wisata yang berada di tengah-tengah desa dan kawasan pengembangan UMKM yang ada di bagian timur desa.

“Sebelah barat sangat cocok untuk dikembangkan menjadi wisata tani, yakni konsep berwisata yang mengemas tata cara bercocok tanam padi sebagai sebuah edukasi. diharapkan para wisatawan mempunyai pemahaman tentang proses bercocok tanam,”

Selain itu, wilayah barat juga cocok untuk dijadikan wisata alam, karena mempunyai topografi perbukitan yang selama ini ditanami oleh tanaman keras. Rencana yang akan dikembangkan, seperti flying fox, high roof, spider web, rumah pohon, fun games, paint ball, downhill track dan lokasi swafoto.

Untuk wilayah Kamarang bagian tengah, akan dikembangkan wisata peternakan. “Pengelolaan ternak dikemas sedemikian rupa yang kami jadikan sebagai wisata ternak,” imbuhnya.

Kemudian, untuk wisata seni budaya dan edukasi pengelolaan sampah pun akan berada wilayah tengah. “Setelah wisatawan berkunjung ke sejumlah lokasi, untuk menikmati kuliner dan oleh-oleh akan ditempatkan di wilayah bagian timur,” tambah lulusan S1 Teknik Geologi Unpad Bandung ini.

Konsep ini tidak akan berjalan maksimal apabila tidak didukung oleh para stakeholder. Oleh karena itu, Endang sangat mengharapkan partisipasi masyarakat, sehingga keinginan masyarakat untuk hidup sejahtera dapat segera terwujud. “Kesejahteraan akan hadir apabila kita semua bersatu untuk mewujudkannya, caranya adalah membuat sebuah inovasi dengan memanfaatkan potensi yang Allah SWT berikan kepada kita,” pungkasnya. (jun)

https://www.youtube.com/watch?v=sFcmx0vpdAc
Tags :
Kategori :

Terkait