Pfizer Ampuh Lawan Varian Baru Corona

Sabtu 09-01-2021,23:00 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

JAKARTA - Vaksin corona yang dikembangkan raksasa farmasi AS, Pfizer, berkolaborasi dengan perusahaan Jerman, BioNTech, dilaporkan dapat bekerja melawan varian baru Covid-19 hasil mutasi yang ditemukan di Inggris dan Afrika Selatan.

Seperti dikutip dari Reuters, Jumat (8/1), dalam penelitian awal, vaksin tersebut dinilai efektif menetralkan virus dengan mutasi protein lonjakan N501Y. Namun, hasil studi laboratorium itu belum ditinjau lebih lanjut oleh Pfizer dan peneliti dari University of Texas Medical Branch.

Penelitian tersebut dilakukan pada sampel darah orang yang telah diberi vaksin Pfizer. Penemuan ini memang masih terbatas, karena tidak melihat rangkaian lengkap mutasi yang ditemukan pada seluruh varian baru Covid-19 yang menyebar dengan cepat.

BACA JUGA:Varian Baru Corona Mulai Menyebar

Salah satu ilmuwan top Pfizer, Phil Dormitzer mengatakan, hasil sementara itu cukup menggembirakan. Pasalnya, vaksin tersebut tampaknya efektif melawan salah satu jenis mutasi virus, serta 15 jenis mutasi lain yang telah diuji sebelumnya.

\"Jadi kami sekarang telah menguji 16 mutasi yang berbeda, dan tidak satupun dari mereka memiliki pengaruh yang signifikan. Itu kabar baiknya,\" kata Dormitzer.

BACA JUGA :Waspadai Varian Baru Covid-19

Menurut Dormitzer, mutasi varian lain yang ditemukan di Afrika Selatan, yang disebut mutasi E484K, juga mengkhawatirkan. Para peneliti akan menjalankan tes serupa untuk melihat apakah vaksin tersebut efektif melawan mutasi varian lain yang ditemukan di Inggris dan Afrika Selatan.

\"Sebelumnya muncul kekhawatiran di kalangan para ilmuwan bahwa vaksin yang diluncurkan Pfizer dan BioNTech mungkin tidak dapat melindungi penggunanya dari varian Covid-19 baru, terutama yang muncul di Afrika Selatan,\" tuturnya.

Sementara itu, profesor mikrobiologi seluler di University of Reading, Simon Clarke mengatakan, meski kedua varian Covid-19 memiliki beberapa kesamaan. \"Galur yang ditemukan di Afrika Selatan memiliki mutasi tambahan dengan perubahan yang lebih luas pada lonjakan protein,\" ujar Clarke.

Di sisi lain, vaksin buatan perusahaan biofarmasi asal China, Sinovac Biotech Ltd, terbukti 78 persen efektif melawan virus corona dalam proses uji coba tahap akhir di Brasil. Para peneliti melaporkan, Kamis (7/1) waktu setempat.

Pusat penelitian biologi Brasil, Butantan Institute, menjadi penyelenggara uji coba tahap akhir vaksin Covid-19 yang diberi nama CoronaVac itu. Kegiatan itu juga didukung oleh pemerintah Negara Bagian Sao Paulo. Namun, kurangnya detail data yang dilaporkan menuntut adanya transparansi lebih mengenai hasil uji vaksin corona.

Direktur Butantan Dimas Covas mengatakan, hasil perinci sedang diserahkan ke regulator kesehatan Brasil, Anvisa, sebagai bagian dari proposal penggunaan darurat CoronaVac.

“Satu hal terpenting adalah presentasi di konferensi pers. Sementara mendapatkan data dan menganalisisnya adalah hal lain yang akan dilakukan Anvisa. Jika itu dilakukan, maka akan sangat bagus,” ujar anggota komite ilmiah di Brazilian Immunology Society, Cristina Bonorino, dikutip Reuters, Jumat (8/1).

Brasil menjadi negara pertama yang menyelesaikan uji coba tahap akhir vaksin CoronaVac, yang juga sedang diuji di Indonesia. Negara lainnya seperti Turki, Cile, Singapura, Ukraina, dan Thailand juga telah mencapai kesepakatan pasokan dengan Sinovac.

Tags :
Kategori :

Terkait