Lama Isoman sendiri, kata Grace, dari teori yang ada adalah selama empat belas hari. Skemanya adalah selama empat belas hari tersebut, pasien mendapatkan treatment, tetapi jika dalam kurun waktu tersebut (14 hari) pasien sudah tidak merasakan keluhan atau gejala berarti pasien tidak usah dilakukan swab ulang.
“Jadi kalau sudah lewat empat belas hari dan tidak ada keluhan atau gejala berarti itu sudah tidak berpotensi menularkan, itu (Covid-19) kan virus, nah kalau virus itu datang dan pergi tergantung daya tahan tubuh kita. Jadi ada fase, nah fase penularan itu adalah dalam waktu seminggu kebawah, makanya disarankan untuk tidak bepergian, harus diam di rumah,” paparnya.
Meski demikian, Grace tetap menyarankan masyarakat yang lepas dari masa Isoman untuk tidak bereuforia, mereka harus tetap menjaga kesehatan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
“Untuk bantuan pangan bagi masyarakat yang melakukan Isoman, itu seharusnya diperhatikan oleh lingkungan sekitarnya. Itulah mengapa setiap desa harus menjadi desa tangguh Covid-19 di bawah Satgas Covid-19,” papar Grace.
Sementara itu, Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Bandung, Maulana Fahmi menilai kinerja tim gugus tugas penanganan Covid-19 Kabupaten Bandung harus terus dibenahi. Pasalnya, saat ini kasus Covid-19 di kabupaten Bandung semakin meningkat.
“Ada beberapa hal yang dirinya evaluasi kaitan dengan penanganan Covid-19 di Kabupaten Bandung. Pertama adalah evaluasi mengenai proses penganggaran,” ungkap Fahmi
Fahmi mempertanyakan, apakah proses penganggaran yang dilakukan tidak efektif, tidak tepat sasaran atau tidak tepat guna, sehingga terjadi pelonjakkan Covid-19.
Yang kedua, lanjut Fahmi, tata kelola sistem manajemen tim gugus tugas yang mungkin juga harus dikelola bersama, termasuk sebaran SDM dari mulai tingkat tenaga kesehatan sampai kepada tim gugus tugas yang ada dibawah seperti kepolisian, Satpol PP atau dinas terkait lainnya.
“Bukan berarti mereka tidak bekerja, namun sinergisitasnya yang kami nilai perlu terus digenjot dan ditingkatkan. Kemudian kenapa angka kasus Covid-19 selalu naik, tidak turun. Efektivitas tim gugus tugas sebenarnya harus di evaluasi, optimalisasinya kemudian kinerjanya,” jelasnya.
Dirinya mengaku prihatin dengan situasi kenaikan jumlah kasus Covid-19 tersebut. Oleh karena itu, Fahmi berharap pemerintah dan masyarakat bisa bahu membahu, karena upaya untuk mengendalikan atau menekan penyebaran Covid-19 merupakan kepentingan bersama, khususnya diwilayah Kabupaten Bandung.
Dikatakan Fahmi, DPRD sendiri di tim gugus tugas Covid-19, secara positioning diwakili oleh pimpinan DPRD. Namun, kata Fahmi, secara teknis memang tidak dilibatkan, yaitu dari mulai penganggaran, pengalokasian, pelaksanaan hingga controllingnya.
“Hal tersebutlah, yang dikritisi oleh seluruh anggota DPRD Kabupaten Bandung. Tapi secara prinsip gugus tugas itu ada di seluruh anggota DPRD,” pungkasnya. (yul)