Festival PNS dan Pelajar Pertandingkan Dua Cabor

Senin 05-08-2013,13:01 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

SUMBER – Dua cabang olahraga (cabor) bakal dipertandingkan di festival PNS dan pelajar se-Kabupaten Cirebon, 9-11 September mendatang di kompleks olahraga Ranggajati, Sumber. Kedua cabor itu adalah bulu tangkis untuk PNS serta festival atletik untuk pelajar SMA, SMP dan SD. Ditemui di kantornya akhir pekan lalu, Kabid Olahraga Disbudparpora Kabupaten Cirebon Agus Wahyudin mengatakan, digelarnya dua cabor sebagai persiapan menghadapi dua event besar yakni Pekan Olahraga Pemerintah Daerah (Porpemda) Jabar Oktober mendatang di Kabupaten Cianjur serta Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) Jabar tahun 2014 di Kota Bandung. \"Hanya dua cabor karena anggaran kita terbatas. Selain itu, kedua cabor juga termasuk cabor unggulan,\" terangnya. Agus berharap, melalui kejuaraan bulu tangkis antar PNS akan terjaring atlet terbaik. \"Secara teknis, untuk cabor atletik kita percayakan kepada Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) Kabupaten Cirebon,” ujarnya. Ketua III PASI Kabupaten Cirebon Didin Jaenudin menyambut baik agenda kejuaraan tersebut. Sebab, kejuaraan yang akan digelar disbudparpora sejalan dengan agenda pembinaan yang di programkan PASI. \"Kita menyambut baik, bahkan sudah menyusun perencanaannya. Pertandingan yang akan digelar adalah lari 200 dan 800 meter, serta lompat jauh dan loncat tinggi putra/putri SMA, SMP dan SD,\" jelasnya. Didin menambahkan, selama ini pembinaan atlet berpusat di sekolah-sekolah. Belum ada kesinambungan dari program pembinaan dengan PASI. Sampai sejauh ini, sekolah-sekolah di Kabupaten Cirebon baru akan mempersiapkan atletnya ketika menghadapi sebuah kejuaraan. \"Pembinaan yang dilakukan sekolah-sekolah sifatnya masih konvensional. Dalam prosesnya, mereka selalu menunggu sebuah event kejuaraan. Pembinaan itu tidak berjalan ketika tidak ada kejuaraan,\" terangnya. Menurut Didin, idealnya di Kabupaten Cirebon digelar kejuaraan setiap tiga bulan sekali. Tetapi selama ini, sulit dilakukan karena keterbatasan anggaran yang dimiliki. \"Sulit untuk memaksimalkan agenda kejuaraan per tiga bulan. Maka, kami berusaha menyiasatinya dengan menggelar kejuaraan per enam bulan. Oleh karena itu, kami akan mendukung penuh kejuaraan yang digelar disbudparpora,\" pungkasnya. (ttr)

Tags :
Kategori :

Terkait