CIREBON - Bentrok dua geng motor masih diselidiki. Tim Satreskrim Polresta Cirebon tak tinggal diam.
Sejumlah orang yang ada di lokasi kejadian sudah dimintai keterangan. Polisi bahkan sudah mengantongi identitas anggota geng motor yang terlibat bentrok.
“Kita sudah mendapatkan petunjuk dari anggota geng motor M. Dalam bentrok itu, ada anggota geng motor X yang berinisial A yang ikutan. A ini bukan pelaku yang membacok korban. Tapi kita akan mulai pendalaman dari A. Siapa saja yang bentrok dan siapa yang membacok,” ujar Kapolresta Cirebon Kombes Pol M Syahduddi melalui Wakasat Reskrim Iptu Triyono Raharja.
Menurutnya, bila A pun sulit untuk digali informasinya, akan dipelajari video amatir yang didapat penyidik saat terjadi bentrok. Selain itu, penyidik juga sudah memintai keterangan satpam yang ada di lokasi kejadian.
“Masih kita lidik dan cari tersangkanya. Kita fokus ke siapa yang melakukan pembacokan,” katanya saat ditemui Radar Cirebon di Mako Polresta Cirebon, Kamis (4/2).
Seperti diberitakan, dua kelompok geng motor terlibat bentrok di wilayah Desa Bojongnegara, Kecamatan Ciledug, Kabupaten Cirebon, Minggu sore (31/1). Dari aksi itu, puluhan orang diamankan warga dan polisi. Mereka yang diamankan ternyata dari kelompok geng motor yang diserang.
Dua korban dari pihak yang diserang meninggal. Salah satunya Ardi Munawar Haz (19). Jenazah warga Desa Dompyong Wetan, Kecamatan Gebang, Kabupaten Cirebon, itu ditemukan di Tawangsari, Kecamatan Losari pada Selasa (2/2) pukul 10.30. Pihak keluarga sendiri kaget Ardi dikaitkan dengan geng motor.
“Jujur saya dan keluarga baru tahu jika Ardi disebut-sebut sebagai anggota geng motor. Keluarga tidak menyangka jika Ardi disebut geng motor,” ujar Nurpin, ayah Ardi, saat ditemui Radar Cirebon di kediamannya, Kamis (4/2).
Meski demikian, Nurpin mengatakan melihat kejadian ini sebagai musibah. “Saya anggap ini musibah. Kami keluarga sudah mengikhlaskan dan tidak menuntut polisi untuk mengungkap kasus yang menyebabkan kematian Ardi,” katanya. (cep/den)