Dosen FKIP UGJ Beri Pelatihan Menulis Cerita

Rabu 10-02-2021,15:01 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

CIREBON - Sejumlah dosen dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Gunung Jati (FKIP UGJ) Cirebon melakukan pelatihan penulisan cerita kepada siswa SDN Sadagori, Kecamatan Kesambi.

Pelatihan menulis dan pelatihan lainnya merupakan kegiatan yang diinisiasi sekaligus didanai oleh Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) UGJ, sebagai bagian dari implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni pengabdian kepada masyarakat.

Dosen yang mengikuti kegiatan tersebut antara lain dosen Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia Sobihah Rasyad MPd serta Maya Dewi Kurnia SS MPd. Lalu ada Dian Permana Putri MSi dan Prodi Matematika. Kegitan ini diikuti oleh 21 siswa kelas V.

Maya Dewi Kurnia mengatakan, karena sedang situasi pandemi, kegiatan tersebut terpaksa digelar secara daring. Namun demikian, para siswa sangat antusias untuk mengikuti pelatihan tersebut.

“Melalui penulisan ini kami bimbing mereka untuk bisa mulai dari menemukan ide, mengembangkan ide menjadi sebuah tulisan. Kemudian mengajarkan mereka menyuntingnya dengan baik dan bisa menghasilkan sebuah karya tulis,” ungkapnya.

Maya melanjutkan, menulis merupakan salah satu keterampilan yang sangat penting bagi siswa. Tidak semua siswa mampu menulis narasi cerita dengan benar. Untuk mengasah keterampilan menulis siswa, maka diperlukan bimbingan dan arahan yang tepat. Kegiatan pelatihan digelar pada Kamis (4/2) lalu. Namun kegiatan pembimbingan dilaksanakan sampai dengan sepekan ke depan.

“Selain menggelar pelatihan, kami juga memberikan pendampingan kepada mereka. Sehingga dari pelatihan dan bimbingan ini, mereka mampu menghasilkan karya tulis yang baik,” ungkapnya.

2

LPM UGJ sendiri sangat concern terhadap dunia pendidikan. Pengembangan dan metode pembelajaran yang tepat terus ditingkatkan. Terlebih di saat pandemi Covid-19 seperti saat ini.

Ke depan, pihaknya juga berkeinginan untuk membuat sebuah komunitas menulis untuk anak-anak. Karena selama ini, wadah untuk mengembangkan bakat kepenulisan anak-anak masih sangat minim.

“Terbukti, dari pelatihan dan pendampingan ini, respons anak-anak sangat baik. Keinginan mereka untuk berkarya cukup besar. Hanya memang butuh wadah dan dukungan untuk membimbing mereka menunjukkan keterampilannya,” pungkasnya. (awr/opl)

Tags :
Kategori :

Terkait