WASHINGTON DC - Presiden Amerika Serikat Joe Biden melayangkan peringatan tegas kepada China terkait perlakuan terhadap muslim Uighur di Xinjiang.
Dia mengatakan, Beijing akan membayar akibat dari pelanggaran hak asasi manusia (HAM) dan Presiden Xi Jinping juga menyadari hal itu.
“Akan ada akibatnya bagi China dan dia (Xi Jinping) mengetahui itu,” kata Biden saat dicecar terkait isu tersebut dalam acara balai kota yang ditayangkan oleh saluran televisi CNN, Selasa (16/2).
Biden juga menegaskan, Amerika Serikat akan menegaskan kembali peran globalnya dalam menyuarakan hak asasi manusia. Dia menambahkan bahwa pihaknya akan bekerja sama dengan komunitas internasional untuk membuat China melindungi mereka.
“China berusaha keras untuk menjadi pemimpin dunia dan untuk mendapatkan julukan itu, dan untuk dapat melakukannya, mereka harus mendapatkan kepercayaan dari negara-negara lain,” kata Biden dalam perjalanan resmi pertamanya sejak menjabat sebagai presiden pada Januari.
“Selama mereka terlibat dalam kegiatan yang bertentangan dengan hak asasi manusia, akan sulit bagi mereka untuk melakukan itu,” tambahnya.
Dalam percakapan melalui telepon yang berlangsung selama dua jam dengan Xi bulan ini, Biden menekankan prioritas AS untuk melestarikan kebebasan dan keterbukaan di kawasan Indo-Pasifik, di mana AS dan China adalah rival strategis besar. Dia juga menyuarakan kekhawatiran terhadap paksaan dan ketidakadilan dalam praktik Beijing terkait perdagangan dan isu-isu hak asasi manusia, termasuk tindakan keras di Hong Kong, pengasingan Xinjiang, dan aksi-aksi yang semakin keras di Asia, termasuk terhadap Taiwan yang diklaim berada dalam teritori China. (ant/dil/jpnn)