Inggris Sanksi Jenderal Myanmar

Minggu 21-02-2021,05:00 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

LONDON - Inggris pada Kamis (18/2) menjatuhkan sanksi terhadap tiga jenderal Myanmar dan menuduh mereka melakukan pelanggaran hak asasi manusia yang serius menyusul kudeta militer di negara Asia Tenggara itu.

\"Kami, bersama sekutu internasional akan meminta pertanggungjawaban militer Myanmar atas pelanggaran hak asasi manusia mereka dan mengejar keadilan bagi rakyat Myanmar,\" kata Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab.

London berusaha membuat hidup ketiga jenderal jadi tidak nyaman dengan membekukan aset dan memberlakukan larangan perjalanan terhadap mereka. Para elite militer Myanmar tersebut yakni menteri pertahanan Mya Tun Oo, menteri dalam negeri Soe Htut, dan wakil menteri dalam negeri Than Hlaing.

Selain itu, Inggris mengatakan pengamanan lebih lanjut sedang diberlakukan untuk mencegah bantuan Inggris secara tidak langsung disalurkan untuk mendukung pemerintah Myanmar yang sekarang dipimpin militer.

\"Militer dan polisi Myanmar telah melakukan pelanggaran hak asasi manusia yang serius, termasuk melanggar hak untuk hidup, hak atas kebebasan berkumpul, hak untuk tidak ditangkap atau ditahan secara sewenang-wenang, dan hak atas kebebasan berekspresi,\" demikian pernyataan pemerintah Inggris.

Para penentang kudeta militer Myanmar menyambut baik sanksi baru dari Inggris dan Kanada pada Jumat ketika pengunjuk rasa bersiap untuk turun berunjuk rasa ke jalan, yang akan menandai dua minggu berlangsungnya demonstrasi harian di Myanmar.

Untuk diketahui Junta militer Myanmar telah mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap enam pesohor yang dituduh menghasut publik melakukan mogok sebagai bentuk protes terhadap kudeta awal bulan ini.

Sejauh ini hampir 500 orang peserta aksi antikudeta telah ditangkap pihak militer. Pada Rabu malam (17/2), para pekerja kereta api di Mandalay, kota terbesar kedua Myanmar, menghentikan semua kereta yang beroperasi sebagai bagian dari gerakan pembangkangan sipil.

Aksi tersebut direspons aparat dengan melepaskan tembakan. Saksi mata menyebutkan bahwa setidaknya ada satu orang terluka dalam insiden itu. (ant/dil/jpnn)

Tags :
Kategori :

Terkait