**Pengendara Tertib, Angka Kecelakaan Diklaim Turun JAKARTA - Puncak arus balik yang berakhir Minggu (11/8) lalu masih menyisakan persoalan. Angka kecelakaan selama masa mudik masih cukup tinggi, meski ada tren penurunan dibanding tahun lalu. Penyebab utamanya pun masih sama, yakni kelelahan dan mengantuk saat berkendara. Hingga H+3 Lebaran atau Minggu (11/8), jumlah kecelakaan di jalur mudik mencapai 2.337 kejadian. Kecelakaan tersebut menewaskan 518 orang, membuat 848 orang luka berat dan 3.087 lainnya luka ringan. Kerugian materiil pun nyaris menyentuh angka Rp5,5 miliar. Meski masih cukup tinggi, jumlah kecelakaan kali ini terbilang menurun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Yakni, 3.284 kejadian (turun 29 persen) dengan 587 korban meninggal (turun 12 persen), 962 luka berat (turun 12 persen), dan 3.178 orang luka ringan (turun 3 persen) Kabagpenum Divhumas Mabes Polri Kombespol Agus Rianto mengungkapkan, tingkat kesadaran para pemudik dalam berlalu lintas tahun ini semakin baik. Meskipun sejumlah besar kejadian masih disebabkan oleh hal-hal sepele, seperti mengantuk dan terburu-buru. Selain penyebab sepele maupun pelanggaran lalu lintas, pihaknya juga mencatat sejumlah kecelakaan yang disebabkan pengaruh alkohol. Ada sedikitnya 49 kasus kecelakaan yang berawal dari pengemudi mabuk. \"Tahun lalu jumlahnya 40 kejadian, jadi ada peningkatan,\" tutur Agus di Mabes Polri, kemarin (12/8). Turunnya angka kecelakaan, menurut Agus disebabkan oleh banyak hal. Selain faktor kesadaran pengendara, kerja sama seluruh aparat sipil dan militer yang ditugasi mengamankan masa mudik juga berpengaruh. Terutama dalam hal ketegasan menegakkan aturan. Mabes Polri misalnya, pada Lebaran tahun ini cukup banyak mengobral surat tilang. 37.911 lembar surat tilang dikeluarkan sejak awal operasi ketupat, naik enam persen dibanding tahun lalu sebanyak 35.910 lembar bagi pelanggar lalu lintas. Jumlah teguran pun melonjak 284 persen dari 13.425 pelanggar tahun lalu menjadi 51.508 pelanggar Selama lebaran tahun ini. \"Mudah-mudahan Lebaran tahun depan angka kecelakaan bisa lebih ditekan lagi,\" lanjut mantan kabidhumas Polda Papua itu. Catatannya, kesadaran pengendara dalam berlalu lintas makin baik dan para pemudik mematuhi aturan keselamatan berkendara baik roda dua maupun roda empat. Lancarnya arus mudik tahun ini juga diakui Kementerian Pekerjaan Umum. Menteri PU Djoko Kirmanto mengungkapkan, selain faktor kepatuhan berlalu lintas, kondisi jalan yang makin baik saat lebaran juga berpengaruh terhadap lancarnya arus mudik kali ini. Ditambah lagi banyaknya kendaraan roda dua yang diangkut oleh Kemenhub maupun sejumlah perusahaan. Sementara itu, Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry, Cristine Hutabarat mengatakan, hingga H+3 (Minggu) pemudik bermotor yang menyeberang dari Jawa Timur menuju Bali masih minim. \"Kondisi ini berbeda dari prediksi yang memperkirakan akan terjadi puncak arus balik mengingat seharusnya mayoritas pemudik sudah harus kembali bekerja senin (12/8),\" sebutnya. Pihaknya mencatat hingga H+3 Lebaran baru sekitar 26 persen (102.465 orang), 15 persen motor (14.020 unit) dan 31 persen kendaraan roda empat (12.266 unit) yang kembali dari Jawa Timur menuju Bali. \"Saat arus mudik H-7 sampai hari H, kita mencatat ada 393.322 orang, 93.016 motor dan 38.947 roda empat yang keluar dari Bali ke Jawa Timur melalui pelabuhan Ketapang-Gilimanuk,\" jelasnya. (byu/wir/agm)
518 Korban Meninggal di Jalan Pada Mudik 2013
Selasa 13-08-2013,07:49 WIB
Editor : Dian Arief Setiawan
Kategori :