JAKARTA - Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil menilai, program Kampung Tangguh Jaya (KTJ) di Kawasan Bodebek (Bogor-Depok-Bekas) dapat menekan laju penularan COVID-19. Hal itu dikatakan Kang Emil --sapaan Ridwan Kamil-- usai menghadiri Rapat Evaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro di Kawasan Bodebek di Makodam Jayakarta, Kamis (4/3).
\"Satu konsep dari Kapolda Metro Jaya dan Kasdam Jaya tentang Kampung Tangguh Jaya di mana pengetesan bisa dilakukan tidak harus ke puskesmas atau rumah sakit. Tapi bisa di RW setempat oleh orang yang dilatih, khususnya TNI/Polri,\" kata Kang Emil.
\"Melalui kebijakan inilah yang membuat tracing dan testing bisa menekan laju penularan Covid-19,\" imbuhnya.
Kang Emil melaporkan, saat PPKM Mikro, TNI/Polri melalui Bhabinkamtibmas dan Babinsa melakukan tracing secara masif di Kawasan Bodebek.
“Ada beberapa kasus yang dulunya 11-15 di beberapa RW, sekarang jadi nol. Saya kira best practice ini akan kita lanjutkan beriringan dengan PPKM Mikro,” tuturnya.
Kang Emil optimistis program KTJ dapat mempercepat pelaksanaan 3T (testing, tracing, dan treatment) sebagai upaya pencegahan penularan Covid-19.
“Ini menjadi benteng pertama dalam 3T. Jadi di tiap RW tersedia posko buat pengetesan. Kami pun diuntungkan dengan hadirnya teknologi (rapid test) antigen,” ucapnya.
“Puncaknya, minggu ini tidak ada zona merah karena kerja keras semua pihak, khususnya TNI/Polri dan satu konsep dari Pak Kapolda dan Pak Kasdam tentang Kampung Tangguh Jaya,” tambahnya.
Menurut Kang Emil, pihaknya terus berkoordinasi dengan Polda Metro Jaya dan Kodam Jaya terkait penanganan Covid-19 di Kawasan Bodebek.
“Kami teruskan PPKM Mikro ini karena terbukti kedisiplinan (terapkan protokol kesehatan) di atas 80 persen. Ekonomi di Kawasan Bodebek terus membaik,\" tuturnya.
“Kemudian rumah sakit di Bodebek turun. Yang tadinya awal tahun 80 persen, per hari ini di minggu ini turun menjadi 59 persen,\" imbuhnya. (hms jbr)