ROMA - Italia kembali memanasi mesinnya pasca kegagalan merengkuh laga final pada Piala Konfederasi 2013 lalu. Hanya pemanasan, bukan berarti hanya melawan tim lemah, Italia pun percaya diri menantang Argentina dalam sebuah laga persahabatan di Olimpico Stadium, Roma (siaran langsung SCTV, pukul 01.30 WIB). Sama-sama berstatus sebagai negara sepak bola, keduanya kerap saling bentrok, baik di laga persahabatan ataupun turnamen resmi antarnegara. Berdasar rekor pertemuan kedua negara, Italia lebih sering keluar sebagai pemenang. Dari 13 kali pertemuan, Italia dapat memenanginya enam kali, sedangkan Argentina hanya dua kali. Tapi, kemenangan Italia itu sudah didapatkan 26 tahun silam. Setelah itu, Argentina-lah yang memegang dominasi. Sejak 1989, dari tiga kali pertemuan, dua di antaranya mampu dimenangi Argentina. Termasuk satu pertandingan persahabatan di Olimpico pada 12 tahun silam. Untungnya, Argentina tidak akan terkena dampak semangat balas dendam Gli Azzurri -julukan Italia- itu. Kehadiran Paus Fransiskus I menjadi penyebabnya. Karena laga kali ini didedikasikan untuk Paus, maka persahabatan antara kedua negara lebih diutamakan. Bahkan, kedua tim menginap di hotel yang sama. Seperti yang dilansir dari Football Italia, pelatih Italia Cesare Prandelli menyebut laga ini sebagai momen spesial bagi anak asuhnya. Selain faktor kehadiran Paus, secara teknis juga menguntungkan baginya. \"Dari sudut pandang teknis, kami ingin melanjutkan hasil bagus di Brasil lalu. Bagi kami, laga ini penting artinya,\" ujar Prandelli. Untuk menuju Brasil, Italia sudah tinggal sedikit lagi menjejakkan kakinya. Sampai saat ini, Gianluigi Buffon dkk masih berpeluang besar menjuarai Grup B Kualifikasi Piala Dunia zona Eropa. Tinggal menyisakan empat laga lagi, Italia sudah unggul empat poin dari Bulgaria. Peluang itu semakin terbuka jika Italia mengalahkan Bulgaria September nanti. Dari komposisi yang disiapkan Prandelli, tidak jauh berbeda dengan skuad regular Italia biasanya. Nama-nama pemain veteran seperti Andrea Pirlo, Buffon, Daniele De Rossi dan Riccardo Montolivo masih jadi harapan. Tentunya dengan beberapa sentuhan seperti masuknya nama bomber berdarah Argentina, Pablo Osvaldo dalam skuad Prandelli. Pemain yang terakhir disebut inilah yang digadang-gadang menjadi pasangan Balotelli di lini depan Italia. Padahal, Osvaldo belum begitu mumpuni ketika membela klubnya, AS Roma. \"Akan tetapi, menurutku duet Balotelli dan Osvaldo mempunyai potensi yang besar,\" imbuhnya dikutip dari Reuters. Sementara, Argentina datang ke Roma bukan hanya sebagai penggembira. Sekalipun di sisi Lionel Messi masih belum 100 persen bisa dimainkan, kekuatan Argentina dijamin tidak akan tereduksi banyak. Pelatih Alejandro Sabella masih memiliki Angel Di Maria, Gonzalo Higuain dan Erik Lamela di lini serangnya. Selain itu, La Albiceleste -julukan Argentina- juga punya rekor bagus. Mereka belum terkalahkan sejak 12 Oktober 2011 silam. Terakhir, mereka dikalahkan Venezuela dalam laga di kualifikasi Piala Dunia 2014 zona Conmebol. Setelah itu, delapan kemenangan dan lima seri menjadi catatan bagus Sabella. Meski demikian, dari 13 laga itu, tidak sekalipun Argentina menantang negara dengan kekuatan sepak bola yang sepadan. Makanya, laga melawan Italia dianggap sebagai salah satu tantangan berat bagi Argentina. Hal itu diakui sendiri oleh salah seorang pemainnya, Lucas Biglia. \"Ini kali pertama bagi saya membela Argentina menghadapi negara dengan kekuatan besar di dunia seperti Italia ini. Sekalipun saya belum berbicara banyak dengan rekan di Lazio soal kekuatan Italia, saya rasa inilah tantangan terbesar bagi kami sekarang,\" jelas dia. (ren)
Italia v Argentina, Anti Balas Dendam
Rabu 14-08-2013,10:28 WIB
Editor : Dedi Darmawan
Kategori :