PEMERINTAH akan mengupayakan melakukan penambahan 12 juta penerima Bantuan Produktif Usaha Mikro atau Bantuan Langsung Tunai untuk UMKM. Sehingga total menjadi 24 juta penerima BLT di tahun 2021. Penambahan itu diupayakan karena masih banyak pelaku usaha mikro yang belum mendapatkan BPUM. BPUM sendiri adalah bantuan untuk mengembangkan usaha di masa pandemi Covid-19.
“Kami usulkan di awal untuk 24 juta penerima, tapi budget yang disediakan tahun lalu. Harapan saya 12,8 juta penerima itu tahap pertama, kami akan usulkan kembali 12 juta berikutnya, mengingat masih banyak yang belum menerina,” ujar Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM), Teten Masduki di DPR RI, kemarin (1/4).
Dalam waktu dekat, kata Teten, jumlah penerima BPU akan bertambah 3 juta orang sehingga totalnya menjadi 12,8 juta orang. Akan tetapi, pemerintah akan mengupayakan penambahan 12 juta penerima BLT UMKM pada tahap kedua setelah seluruh pelaku usaha 12,8 juta orang di tahap pertama mendapatkan bantuan.
Pada kuartal I/2021, lanjut Teten, pemerintah telah menyalurkan BLT UMKM kepada sekitar 6,7 juta pelaku usaha mikro dengan nilai mencapai Rp6,2 triliun.
Pelaku usaha mikro yang menerima bantuan tersebut yaitu 5,8 juta penerima lama yang telah mendapatkan bantuan di tahun 2020, ditambah dengan sekitar 900 ribu pelaku usaha mikro baru yang menerima pada tahun 2021.
“Sisanya kami akan percepat, mudah-mudahan tengah bulan depan sudah selesai. Karena kami ingin mengejar kuartal I, untuk membangun optimis market,” pungkasnya.
Diketahui, pada tahun 2020, pemerintah menyalurkan BLT UMKM kepada 12 juta pelaku usaha mikro dengan besaran bantuan Rp2,4 juta. Pada tahun 2021, BPUM kembali disalurkan pada 9,8 juta pelaku usaha mikro dengan besaran Rp1,2 juta per penerima. (din/fin)