PMI Kota Bandung kesulitan untuk memenuhi permintaan plasma konvalesen dari pasien yang membutuhkan. Pasalnya, pendonor plasma Konvalesen di Kota Bandung masih minim. Hal itu disampaikan Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Bandung, Ade Kusjanto, di Balai Kota Bandung, Senin (26/4).
\"Ketersediaan darah kita dibandingkan dengan yang membutuhkan masih jauh, kita terus berusaha karena kita hanya sampai kepada tingkat mengimbau untuk bisa mendonorkan plasmanya, untuk diberikan kepada mereka yang membutuhkan,\" kata Ade.
Dikutip dari RMOLjabar Ade mengungkapkan, saat ini permintaan plasma darah yang digunakan untuk menangani pasien Covid-19 ini terus mengalami peningkatan. PMI Kota Bandung, sejauh ini hanya mampu memenuhi 50 persen dari permintaan yang ada.
\"Ketersediaan sampe 50, sedangkan kebutuhan sampe 100 permintan, ya menunggu gitu ya, kadang ketersediaan darah juga kita tidak tau, golongan apa, kadang ada yang minta kebetulan ada kita kasi, kalau tidak ada ya menunggu,\" ungkapnya.
\"Kemarin dari Cirebon, tiba-tiba datang ke Kota Bandung, kita kebetulan stok ada, kemarin itu Dia minta golongan B plus satu labu, kita ada langsung dibawa,\" imbuhnya.
Ade menambahkan, plasma konvalesen dinilai efektif dalam proses penyembuhan covid-19. Sehingga, halitu berdampak peningkatan permintaan plasma konvalesen khususnya dari masyarakat kalangan menengah ke atas.
\"Permintaan meningkat ya plasma ini, sekarang golongan menengah keatas ini rata-rata kalau Dia terpapar, yang ada dibenaknya supaya mempercepat penyembuhan, peningkatan imunitas larinya ke plasma,\" pungkasnya(*)