Puasa Bagi Pasien Jantung Harus Minum Obat Sesuai Anjuran Dokter

Jumat 30-04-2021,06:00 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

MENJALANKAN puasa Ramadan memang menjadi tantangan tersendiri bagi mereka yang memiliki penyakit kronis. Salah satunya penyakit jantung. Sebab, pasien jantung harus tetap meminum obat secara teratur. Dalam webinar baru-baru ini, dr. Amanda Ismoetia, tim dokter apotek online Lifepack.id mengungkapkan, bagi pasien penyakit jantung yang ingin berpuasa, wajib berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.

Karena jantung adalah jenis penyakit yang memiliki risiko tinggi.

Terlebih, pasien yang menderita penyakit ini biasanya harus minum obat untuk menjaga kondisi tubuhnya. Ini untuk menurunkan risiko gejala kambuh seperti sesak nafas, serta nyeri di bagian dada.

“Serangan jantung secara tiba-tiba apalagi saat rutin menjalankan ibadah puasa dapat berakibat fatal bahkan hingga kematian. Sebagai penyakit paling ditakuti nomor satu di Indonesia dibutuhkan kedisiplinan yang tinggi untuk menjaga kondisi tubuh,” ujar dr. Amanda.

Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada 2018, angka kejadian penyakit jantung dan pembuluh darah terus mengalami peningkatan. Bahkan, 15 dari 1000 orang atau sekitar 2.784.064 individu di Indonesia menderita penyakit jantung dengan angka tertinggi penderita di umur 75 tahun ke atas dan 65-74 tahun.

Menurut Amanda, dengan tingginya angka penderita penyakit jantung, apalagi bagi lansia (lanjut usia), maka diperlukan aturan-aturan yang harus dipatuhi selama berpuasa. Berikut ini yang harus diperhatikan oleh pasien setelah berkonsultasi dengan dokter dan diperbolehkan untuk berpuasa.

Pertama, penuhi asupan nutrisi yang cukup bagi tubuh. Kedua, pastikan tubuh terhidrasi dengan mengonsumsi dua gelas air putih setelah berbuka, dua gelas air putih setelah tarawih, dan dua gelas air putih saat sahur.

Ketiga, tetap rutin untuk melakukan kontrol secara berkala gejala penyakit jantung dan pastikan untuk tetap melakukan konsultasi dengan dokter secara berkala. “Yang paling terpenting adalah atur waktu minum obat, karena penderita penyakit kronis tidak boleh berhenti mengonsumsi obat. Jangan dibiarkan rasa sakit menjadi hal yang biasa atau menahan karena sedang berpuasa,” jelasnya.

Kimberly DeFronzo, R.Ph., M.S., M.B.A. dari Center for Drug Evaluation and Research, juga menuturkan kalau mengikuti aturan minum obat dari dokter sangat penting. Sebab, penderita penyakit kronis yang tidak boleh sama sekali melewatkan minum obat secara rutin.

Untuk itu, agar penderita penyakit kronis tidak terlewat minum obat saat menjalankan puasa, pasien dapat membuat semacam reminder minum obat. Salah satunya lewat aplikasi kesehatan. (jawapos)

Tags :
Kategori :

Terkait