Vaksinasi Lansia Jabar Lambat Baru 8 Persen, Kalah dari Provinsi Lain

Rabu 19-05-2021,14:00 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

BANDUNG – Vaksin diyakini menjadi salah satu cara paling efektif mengatasi pandemi Covid-19 yang masih terus berlangsung. Pun dapat merangsang pembentukan imunitas (antibodi) sistem imun di dalam tubuh manusia.

Namun, saat ini jumlah vaksin yang tersedia di Indonesia belum cukup untuk seluruh masyarakat Indonesia. Kendati demikian, ada beberapa kelompok yang menjadi prioritas untuk mendapat vaksin Covid-19, salah satunya warga lanjut usia (lansia).

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar memprioritaskan lansia menjadi menerima vaksin Covid-19. Sebab, kelompok usia lanjut ini lebih rentan terhadap infeksi virus Corona. Terlebih, penyakit penyerta dan kondisi fisik yang melemah membuat lansia lebih sulit melawan infeksi, termasuk Covid-19.

Berdasarkan data dari Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah Provinsi Jabar, serapan pemakaian vaksin terhadap distribusi per tanggal 6 Mei 2021 mencapai 3.825.840 dosis (1.912.920 orang). Sementara realisasinya mencapai 3.232.172 dosis atau 84,48% dari total distribusi. Namun dari realisasi itu, jumlah vaksinasi lansia masih sangat rendah, yakni 357.521 untuk dosis pertama. Atau hanya 8,12 persen dari target.

Menanggapi hal tersebut, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengimbau Jabar untuk mempercepat dan meningkatkan vaksinasi kepada kelompok lansia.

Menkes mengatakan, untuk Provinsi Jabar, vaksinasi kepada lansia tergolong masih rendah dibandingkan provinsi besar lainnya. Saat ini, vaksinasi lansia Jakarta sudah mencapai 60%, Yogyakarta sudah 30%, dan Bali sekitar 40%

“Provinsi Jawa Barat masih sekitar 8%. Masih kecil sekali lansia di Jabar yang sudah tervaksin. Lansia ini kita harus lindungi,” ucap Menkes saat Launching Gebyar Vaksinasi Covid-19 bagi Lansia di RSUD Oto Iskandar, Soreang, Kabupaten Bandung, Selasa (18/5).

2

Menurutnya, rendahnya cakupan vaksinasi di Jabar karena jumlah populasi yang sangat besar. Meski begitu, vaksinasi lansia akan mengurangi tingkat keterisian rumah sakit dan tingkat kematian akibat Covid-19.

“Prioritas vaksinasi dibagi berdasarkan risiko. Mumpung ini masih bulan Syawal, tolong kita amalkan waktu kita untuk lindungi orang tua kita yang rentan kalau terkena,”imbaunya.

JABAR PERLU TINGKATKAN TRACING DAN TESTING

Selain meminta Provinsi Jabar untuk lebih meningkatkan vaksinasi kepada lansia, ia pun berpesan agar ada peningkatan tracing dan testing terkait mutasi baru Covid-19 yang masuk ke Indonesia.

Adapun dari 26 mutasi baru yang teridentifikasi, dua di antaranya berada di Jabar. Tepatnya di daerah Karawang. Mutasi baru Covid-19 memiliki tingkat penyebaran yang lebih tinggi dari sebelumnya.

“Kalau virus yang sekarang itu dari satu naik jadi empat, empat naik jadi 16. Tapi yang mutasi baru, dari satu naik jadi 50, lalu 50 naik jadi 2.500. Jadi kecepatan penularannya tinggi sekali,” jelasnya.

Di tempat yang sama, Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum meminta masyarakat Jabar untuk sama-sama menyukseskan vaksinasi bagi lansia.

Salah satunya dengan mendaftarkan, mengantar, dan menemani orang tua yang sudah lansia untuk mendapatkan vaksin Covid-19.

Tags :
Kategori :

Terkait