Kasus Penganiayaan Anak di Palimanan Barat, Beda Versi Ayah dan Ibu Kandung

Minggu 30-05-2021,08:45 WIB
Reporter : Yuda Sanjaya
Editor : Yuda Sanjaya

CIREBON - Kasus penganiayaan anak di Desa Palimanan Barat, Kecamatan Gempol, Kabupaten Cirebon, menyita perhatian. Keluarga ayah kandung memberikan klarifikasi, yang kemudian dibantah oleh ibunya.

Disampaikan salah satu kerabat terlapor, bahwa kejadian itu pada Senin (28/5/2021).

Peristiwa itu dipicu Y yang sedang dalam kondisi tidak punya uang dan capek. Tiba-tiba B yang merupakan anaknya meminta uang Rp 15 ribu untuk beli makanan.

Namun, yang terjadi uang itu malah diberikan cat rambut. \"Adik saya ini pemarah, langsung lempar HP ke anaknya. Tidak sengaja kena hidung,\" kata kerabat Y kepada Radar Cirebon.

Usai mendapatkan perlakuan itu, B lari ke tetangga minta tolong. Tetangga korban tadinya hendak mengantarkan B ke rumah ayahnya.

Namun karena takut, sehingga minta diantar ke rumah keluarga ibu kandung yang berada di Ciwaringin. \"B ke rumah keluarga ibunya itu diantar tetangga, karena kasihan B takut pada bapaknya,\" tuturnya.

Pihak keluarga Y juga menyebut kejadian pelemparan HP tersebut adalah kecelakaan. Diungkapkan dia, hubungan antara Y dengan istrinya juga sedang tidak harmonis.

Pihaknya juga meminta kasus ini diselesaikan secara kekeluargaan. Bahkan siap mengganti uang pengobatan Rp 5 juta.

Di sisi lain, Ibu dari B juga menyampaikan klarifikasinya. Ditegaskan bahwa saat kejadian, pelaku bukan pulang kerja.

Kemudian, uang yang dipakai untuk beli cat rambut memang bukan untuk membeli makan.

Terkait tetangga yang mengantar ke Ciwaringin, Ibunda B juga menegaskan sebaliknya. Justru tidak ada yang bilang hendak mengantarkan korban ke ayahnya.

Yang terjadi adalah korban minta tolong diantar ke Ciwaringin.

\"Tidak ada kata menyesal dari pelaku, karena sampai saat ini ada komunikasi dengan ibunya korban ataupun keluarga yang ada di Ciwaringin,\" tulisnya.

Kemudian, disampaikan juga bahwa hubungan pelaku dengan ibu korban sudah lama tidak ada komunikasi satu sama lain.

Juga tidak ada itikad baik dari pelaku atau keluarganya yang datang untuk musyawrah.

Tags :
Kategori :

Terkait