CIREBON - Tidak ingin berpolemik dengan keluarga Kasultanan Cirebon dan Kanoman, Rahardjo Djali enggan mengomentari pernyataan terkait jabatan Polmak dan silsilah keturunan.
\"Ya saya nggak akan berpolemik persoalan itu dan biarkan saja. Toh itu jejak digital sudah ada, kemudian keputusan hukum juga sudah ada, jadi tinggal ikuti dari situ saja,\" ujarnya di sela-sela berkunjung ke Graha Pena Radar Cirebon, Rabu sore (2/6).
\"Jadi sandaran saya ada keputusan dari Mahkamah Agung (MA), itu sudah selesai,\" tegasnya.
Masih kata Rahardjo, pihaknya sudah menyusun rencana kerja jika sudah adanya pergantian Sultan yang baru di Keraton Kasepuhan.
\"Kami sudah menyusun rencana kerja tiga bulan pertama, kemudian disambung 6 bulan pertama dan banyak lagi diantaranya kami akan menginventarisasi aset-aset Keraton Kasepuhan, pertama aset-aset cagar budayanya, termasuk perbaikan-perbaikan bangunan Keraton Kasepuhan sudah banyak yang rusak. Dalam melakukan perbaikan bangunan Keraton Kasepuhan, kami pasti akan bekerjasama dengan balai arkeologi,\" katanya.
Disebutkan Rahardjo, pihaknya sudah mengundang tim arsitek dari Jakarta untuk melakukan estimasi terhadap rencana revitalisasi gedung Keraton Kasepuhan.
\"Tim arsitek dari Jakarta ini akan mulai bekerja besok (3/6) untuk membuat estimasi revitalisasi terhadap gedung Keraton Kasepuhan,\" pungkasnya. (rdh)