CIREBON - Titik lokasi semburan lumpur di Desa Cipanas Kecamatan Dukupuntang diduga karena manifestasi sistem geotermal atau panas bumi Gunung Kromong juga termasuk sistem kegunungapian Gunung Ciremai.
Analis Pertambangan ESDM Wilayah 7 Cirebon, Heru Prabowo mengatakan, dugaan tersebut mengacu pada jurnal ilmiah yang disusun oleh peneliti dari Selandia Baru.
\"Dugaan awal ini adalah parasitic manifestasi dari sistem geotermal. Kita mengenal ada vulkanik dan geotermal, manifestasinya bisa kita lihat di Palimanan dengan banyu panas, Gunung Kuda dan di Kedongdong yang juga berupaya banyu panas,\" ujar Heru, kepada Radar Cirebon.
Beberapa manifestasi dari geotermal diantaranya fumarol, hot spring dan yang tekahir di Cipanas ini ada kolam lumpur atau matpull.
Ini berdasarkan kondisi yang ada merupakan fenomena secara geologi yang terjadi secara ilmiah yang bisa saja dipicu oleh beberapa penyebab misalkan adanya pergeseran lempeng dan lain-lainnya.
\"Geologi ini ruang waktunya jutaan tahun, bahkan komplek Gunung Kromong sendiri dulunya berupa terumbu karang, daerah lautan,” katanya.
Disebutkan dia, bumi sifatnya dinamis. Ada teori lempeng benua saling bertumpuk dan lava muncul dari laut terangkat dan lifting menjadi daratan.
“Jadi ini siklus tapi skala waktunya jutaan tahun. Tidak bisa dipadankan dengan sejarah manusia,\" imbuhnya.
Pihaknya pun belum bisa menyimpulkan kondisi yang terjadi saat ini, hal tersebut membutuhkan kajian lebih lanjut.
Namun dipastikannya, yang terjadi disana tersebut adalah fenomena kegeologian yang terjadi secara alamiah.
\"Tidak bisa dibilang berbahaya atau tidak. Bahaya itu ketika menimbulkan dampak, khususnya kepada masyarakat dan lingkungannya,” katanya.
Berita berlanjut di halaman berikutnya...
Baca juga:
- Penjelasan Menag Terkait Pembatalan Haji 2021
- Viral dan Banyak Warga Berkunjung, Polsek Dukupuntang dan Pemdes Cipanas Pasang Patok di Lokasi Semburan Lumpur