CIREBON - Jauh dari pusat pemerintahan, menjadikan wilayah bagian Selatan Kota Cirebon lambat mendapat sentuhan pembangunan.
Seperti jalan di Kedung Krisik Utara, Kelurahan Argasunya, Kota Cirebon di beberapa titik, kondisi jalannya mengalami rusak cukup parah.
Bahkan sebelum masuk ke Kedung Krisik, kondisi serupa juga terjadi di Kampung Suket Duwur, Kelurahan Kalijaga.
Kondisi jalan bergelombang dengan material batu yang lepas ditambah debu, menjadikan jalanan sulit untuk dilewati pengendara.
\"Pengendara harus ekstra hati-hati untuk melewati jalan tersebut,\" ujar Abdul Adzis, tokoh pemuda Kedung Krisik Utara.
Kondisi tersebut, tambah Abdul, diperparah dengan lalu lalangnya truk muatan pasir atau batu ke wilayahnya.
\"Sudah empat tahun kondisi jalanan seperti ini,\" tambahnya, Sabtu (5/6).
Abdul bersama warga lain pernah mengajukan permohonan kepada Pemkot Cirebon untuk dilakukan perbaikan, tetapi sampai sekarang belum ada respon.
\"Kalau hujan, kondisinya sangat membahayakan, banyak pengendara motor terjatuh,\" ketusnya.
Untuk meminimalisir kerusakan, dirinya bersama warga yang lain pernah bergotong royong melakukan penambalan jalan, tetapi tidak berhasil.
\"Kami berinisiatif sendiri, tetapi kondisinya malah tambah parah, mungkin karena bahan yang digunakan bukan yang seharusnya,\" kata Abdul.
Dari pantauan di lapangan, jalanan yang menghubungkan ke Kabupaten Cirebon itu banyak yang mengalami kerusakan.
Terutama di RT 03/05 Kedung Krisik Utara, sekitar 100 meter kondisi jalanan sangat parah, ditambah drainase yang juga tidak terbentuk.
\"Kalau hujan, jalanan jadi licin dan berlumpur, itu sangat berbahaya,\" tutur Abdul.
Satu hal yang disayangkan Abdul Adzis, terdapat dua Anggota Dewan Kota Cirebon yang bermukim di Kedung Krisik.