CIREBON – Pemerintah Kota (Pemkot) Cirebon berencana pinjam uang ke bank untuk menutup defisit anggaran, sehubungan dengan rencana pemotongan bantuan keuangan dari Provinsi Jawa Barat (Jabar).
Kepala Badan Keuangan Daerah (BKD) Kota Cirebon, Arif Kurniawan ST menjelaskan, rencana pemotongan bantuan keuangan dari provinsi memang ada. Hanya saja, belum ada informasi lebih lanjut.
Arif memperkirakan, informasi kepastian pemotongan bantuan keuangan Pemprov Jabar, mungkin pekan ini atau pekan depan.
“Sepertinya akan ke sana (pemotongan),” kata Arif. Namun demikian, dirinya masih menunggu karena sinyal pemotongan ada, tapi masih menunggu surat resminya.
Terkait kemungkinan mengajukan utang ke perbankan, Arif menjelaskan, sebenarnya, pihaknya sudah menghitung kemampuan pengembalian utang.
Tapi, kata Arif, Kota Cirebon tidak sampai di angka yang dipersyaratkan untuk pengembalian utang. Karena, anggaran yang ada dinilai hasil skornya tidak mencapai kemampuan.
Sedangkan rasio pinjaman dengan keuangan yang ada, tidak cukup dalam skor.
“Karena ada scoring bagi pemerintah daerah yang mengajukan utang, termasuk Kota Cirebon, tidak memenuhi persyaratan. Jadi, pinjam ke bank untuk menutup anggaran tidak bisa. Makanya, ini agak berat,” tegasnya.
Pihaknya mengaku, bank bjb sebenarnya menawarkan diri dengan bunga satu persen. Tapi kalau dilihat kondisi keuangan daerah, tetap tidak mampu.
“Bagaimanapun juga, namanya utang, tetap harus dikembalikan. Nah, kecukupan kasnya, Kota Cirebon tidak mampu. Bahkan tahun sekarang lebih parah dibandingkan tahun lalu. Tingkat keparahannya, dana dari pusat, meski triwulan I dan II cair, tapi masih kurang, dan belum mencukupi dalam kegiatan yang sudah diprogramkan,” pungkasnya. (abd)
Baca juga:
- Haji 2021 Batal karena Dana Jamaah Dipakai Pemerintah, Begini Faktanya
- Mengintip Ritual Pesugihan Seks 7 Malam Tukar Pasangan di Gunung Kemukus dan Kondisi Terkini