JAKARTA - Keinginan Ketum Gerindra Prabowo Subianto di Pilpres 2024 mendatang ditentang pengamat. Prabowo ingin hanya ada 2 paslon capres-cawapres saja di Pilpres mendatang.
Menurut pengamat, keinginan Prabowo tersebut sangat berbahaya. Sebab, polarisasi di tengah masyarakat bisa semakin kuat sehingga berpotensi memecah belah.
Itu disampaikan Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin. “Dua paslon itu bukan wacana bagus, sangat berbahaya, polarisasi di tengah masyarakat akan samakin terasa,” kata Ujang sebagaimana dilansir Pojoksatu.id.
Menurut Dosen Universitas Al-Azhar tersebut, gagasan yang bagus adalah jika Pilpres 2024 diikuti lebih dari dua Paslon.
“3 atau 4 paslon itu yang bagus. Masa iya, 267 juta penduduk Indonesia, paslonnya hanya 2, kan tidak bagus,” ujarnnya.
Ujang menambahkan, harus ada perbedaan antara Pilpres 2024 dengan Pilpres 2019 yang hanya diikuti dua Paslon, yaitu Jokowi-Ma’ruf Amin dan Prabowo-Sandi.
Menurut dia, masih banyak putra-putir bangsa yang berpotensi untuk dijadikan Presiden Indonesia. “Seolah-olah tak ada anak bangsa lain yang bagus. Pilpres 2024 mesti membuka ruang bagi sebanyak banyaknya anak bangsa untuk bisa maju capres,” tandasnya.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, menyampaikan pandangannya soal skenario Pilpres 2024. Prabowo Subianto setuju agar hanya ada 2 pasangan capres-cawapres yang bertarung.
“Saya okelah (dua paslon), bener enggak? Bagaimana, enggak ada masalah, bagimana kondisi dan sistem pada saat itu, enggak ada masalah,” ujarnya dalam Podcast Deddy Corbuzier.
Baca juga:
Inggris vs Kroasia, Sterling Balaskan Dendam Tiga Tahun Silam
Brutal! Geng Motor Serang NKRI, Ambulans dan Alphard Rusak
Mengerikan, Ini Hasil Manusia “Kawin Silang” dengan Babi, Monyet dan Simpanse