INDRAMAYU- Pandemi Coronavirus Disease-2019 atau Covid-19 kembali menggila di Indramayu. Tak hanya warga, para tenaga kesehatan (nakes) yang menjadi garda terdepan dalam menangani virus corona ramai terpapar. Risiko nakes seperti dokter dan perawat untuk tertular memang terbilang besar.
Lebih-lebih petugas pengambilan swab. Mengingat test swab sendiri adalah proses pengambilan lendir langsung dari saluran pernapasan dengan mengusap tenggorokan atau hidung pasien. Pekerjaan ini tentu sangat beresiko kendati dilengkapi alat pelindung diri (APD) yang sesuai standar.
Seperti yang dialami HY dan RW, dua petugas pengambilan swab yang berdinas di di UPTD Puskesmas Bongas. HY dan RW merupakan dua dari empat nakes yang terkonfirmasi Covid-19. “Iya benar, HY dan RW, dua nakes yang sehari-harinya bertugas mengambil swab, positif corona. Saat ini sedang menjalani isolasi mandiri,” kata Ketua Satgas Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Kecamatan Bongas, Iing Kuswara SSTP MSi, Selasa (15/6).
Selain HY, sebut dia, dua lainnya adalah supir ambulan dan perawat di UPTD Puskesmas Bongas juga terpapar corona. Dari keempatnya, salah satu di antaranya meski di rawat di RS Mitra Cirebon karena mengalami gejala batuk dan demam.
Pasca terpaparnya 4 pegawai kesehatan itu, langsung dilakukan pengambilan tes swab PCR masal terhadap seluruh pegawai Puskesmas Bongas. Jumlahnya sebanyak 58 orang. Termasuk para petugas pengambilan swab, mereka secara bergantian diambil sampel lendirnya untuk dibawa ke Labkesda Indramayu. “Keluarga dari pegawai yang terpapar juga diswab. Mudah-mudahan hasilnya negatif semua,” harap Iing Kuswara.
Sebelumnya, Kepala UPTD Puskesmas Bongas DR dr H Rosyid M Nuh, MARS membenarkan ada empat orang tenaga kesehatanya yang terpapar Covid-19. Sehingga pihaknya terpaksa melakukan lockdown selama empat hari. Dimulai sejak Minggu (13/6). Pelayanan kesehatan akan dibuka kembali Kamis (17/6).
Penutupan layanan kesehatan dilakukan sebagai upaya sterilisasi, mencegah terjadinya penularan virus corona. “Untuk pelayanan kesehatan sementara dialihkan ke Puskesmas Sidamulya, dan Puskesmas lainnya yang ada di wilayah Kecamatan Bongas,” kata Rosyid.
Sebelumnya, ada enam dokter termasuk Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu dr Deden Boni Koswara juga positif Covid-19. “Iya ada tujuh orang dokter yang terpapar. Dan salah satunya adalah saya. Mohon doanya ya,” kata dr Deden melalui WA Group Jurnalis Tanggap Covid-19, Senin sore (14/6).
Deden yang juga Juru Bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Indramayu itu mengaku tidak tahu persis terpapar darimana. Termasuk juga dokter-dokter dan tenaga kesehatan yang lain. Yang pasti, profesi dokter maupun tenaga kesehatan memang sangat rentan tertular karena setiap hari bersentuhan langsung dengan para pasien Covid-19.
Meski sebenarnya, kata Deden, para dokter dan tenaga kesehatan ini telah melaksanakan protokol kesehatan ketat. “Ini tentunya merupakan pelajaran berharga bahwa siapa saja bisa terpapar Covid-19. Untuk itulah saya kembali mengingatkan masyarakat agar tetap mematuhi protokol kesehatan dan jangan abai,” harapnya.
Sebelumnya, Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu juga mengumunkan adanya lonjakan pasien Covid-19 dalam empat hari belakangan. Pada tanggal 10 Juni dalam sehari ada tambahan 96 pasien positif, kemudian hari berikutnya 11 Juni dalam sehari bertambah 189 orang positif Covid-19.
Pada kesempatan itu Deden menjelaskan bahwa penyebab melonjaknya kasus positif Covid-19 ada beberapa faktor. Pertama kemungkinan merupakan efek kerumunan saat liburan. Kemudian yang kedua karena kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan sangat kurang. “Dan yang paling bahaya adalah ketidakpedulian masyarakat terhadap bahaya Covid-19 semakin tinggi,” ujar Deden.
Ia pun mengajak masyarakat untuk berkolaborasi dan bekerja sama melawan Covid-19 melalui penerapan protokol kesehatan dengan mematuhi 4M. Yaitu memakai masker, mencuci tangan pakai sabun, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan. (kho/kom/oet)