Bukan Cuma Indonesia, Vaksinasi Kurang Gencar, Kasus Positif Covid-19 di Lima Negara Ini Meningkat

Minggu 27-06-2021,01:00 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

NEGARA-negara di dunia berusaha menekan angka kasus baru melalui program vaksinasi Covid-19. Meski sudah berusaha membeli vaksin Sinovac dari Tiongkok dan memberikan dosisnya kepada sebagian warganya, Indonesia kini menghadapi gelombang baru akibat mutasi Covid-19.

Tak hanya Indonesia, ternyata empat negara lain juga melaporkan hal yang sama.

Negara yang dimaksud adalah Seychelles, Mongolia, Cile, dan Bahrain. Keempatnya dalam beberapa bulan terakhir mengandalkan vaksin Tiongkok untuk melakukan inokulasi dan kembali ke versi normal di masa pandemi.

Keempat negara telah memberikan setidaknya satu dosis vaksin ke sebagian besar populasi mereka, berkisar antara 58,7 persen untuk Mongolia hingga hampir 72 persen untuk Seychelles.

Namun, mereka sekarang justru berjuang melawan gelombang baru infeksi Covid-19 yang menurut para ilmuwan seharusnya tidak terjadi.

Beberapa ahli mengatakan salah satu alasan utama bisa jadi karena vaksin itu sendiri. Jutaan dosis yang diberikan Tiongkok ke negara-negara tersebut dalam beberapa bulan terakhir mungkin tidak terlalu efektif dalam membendung penyakit Covid-19, terutama ketika berhadapan dengan varian virus baru yang telah memicu wabah di wilayah di seluruh dunia.

“Jika vaksinnya cukup baik, kita seharusnya tidak melihat pola ini,” kata seorang ahli virologi di Universitas Hongkong Jin Dongyan kepada New York Times seperti dilansir Hindustan Times.

2

“Tiongkok harus tanggung jawab untuk memperbaiki ini,” tambahnya.

Yang lain merujuk pada kelangkaan data yang muncul dari Tiongkok, baik itu uji klinis untuk vaksin atau hasil kemanjuran dan keamanan.

Tiongkok sendiri telah menyetujui 7 vaksin yang dikembangkan di dalam negeri, termasuk dua di antaranya untuk anak-anak berusia tiga tahun.

Dari jumlah tersebut, dua tersedia secara luas di seluruh dunia yakni Sinovac dan Sinopharm. Bahkan sudah diberikan penggunaan darurat (EUL) oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Suntikan Sinovac memiliki kemanjuran rendah sebesar 51 persen. Sementara Sinopharm 79 persen terhadap penyakit simtomatik.

Sebaliknya, baik vaksin Pfizer-BioNTech dan Moderna – terutama digunakan di dunia barat – telah menunjukkan tingkat kemanjuran lebih dari 90 persen terhadap penyakit simtomatik dalam uji klinis.

Beberapa minggu terakhir telah terjadi lonjakan kasus di empat negara. Mongolia, yang sebagian besar mengandalkan vaksin Tiongkok, mencatat 2.400 infeksi baru, empat kali lipat dari sebulan sebelumnya.

Di Seychelles, di mana upaya vaksinasi sebagian besar didasarkan pada suntikan Sinopharm, jumlah kasus baru setiap hari lebih dari 716 kasus menurut laporan NYT. Negara ini telah memberikan setidaknya satu dosis ke hampir 72 persen dari populasinya.

Tags :
Kategori :

Terkait