JAKARTA- Selama 6 bulan melaksanakan operasi (Januari-Juni), Satgas Nemangkawi berhasil merebut 10 wilayah atau markas kelompok kriminal teroris (KKT) Papua. Hal itu dikatakan Kepala Humas Satgas Nemangkawi Kombes M Iqbal Alqudussy.
Menurutnya, sejumlah hasil telah diperoleh pihaknya dalam memburu KKT Papua dalam enam bulan terakhir. Dikatakan, telah terjadi 23 kali kontak tembak antara satgas dengan KKB.
“Satgas Operasi Nemangkawi berhasil merebut 10 markas kelompok kriminal teroris dan menindak 19 orang yang merupakan anggota kelompok kriminal bersenjata,” katanya dalam keterangan resmi di laman resmi Polri, Senin (28/6).
Dirinci Iqbal, kesepuluh markas KKT yang berhasil dikuasai yaitu Kalikopi, Yuguru, Alguru, Kalimin, Wuloni, Duagi, Makki, Mayuberi, Gome, dan Muara. “Yuguru, Alguru, dan Kalimin merupakan markas KKB Ndugama. Sedangkan Wuloni, Duagi, Makki, Mayuberi, Gome, dan Muara adalah markas KKT di wilayah Puncak,” ungkapnya.
Selain itu, Satgas Nemangkawi juga berhasil menindak 19 orang anggota KKT. Delapan anggota KKT di antaranya tewas dalam baku tembak. “Dalam upaya penindakan yang tegas dan terukur, terdapat delapan orang kelompok kriminal bersenjata yang meninggal dunia serta 11 orang luka-luka. Dan barang bukti yang berhasil diamankan berupa senjata api, amunisi kaliber 5,56 mm, HT, handphone, anak panah, dan lain sebagainya,\" bebernya.
Diungkapkannya, empat dari sebelas anggota KKT yang ditangkap merupakan DPO. Yakni PK, KS, LW, dan MT. Dan yang terbaru adalah menangkap Ratius Murib, yang terlibat jual-beli senjata dengan KKT. “Selain KKB, Satgas Nemangkawi juga menangkap delapan orang kelompok kriminal politik yang menyebarkan propaganda serta ujaran kebencian melalui media sosial, yang dua di antaranya berinisial VY dan EK,\" katanya.
Satgas Operasi Nemangkawi juga berupaya memotong pasokan senjata dan amunisi KKT. Hal tersebut dilakukan dengan menangkap sebelas orang jaringan pemasok senjata. “Masih ada empat buron lain yang dicari terkait pasokan senjata ini,” tuturnya.
Tidak hanya itu, Satgas Nemangkawi juga berhasil melakukan pemulihan kamtibmas sehingga aktivitas pemerintahan, perekonomian, dan kegiatan sosial masyarakat berjalan baik. “Satgas juga berhasil melakukan penggalangan kepada 166 tokoh orang Papua serta mengamankan 3 pucuk senjata api, 4 buah magasin, 87 buah amunisi, dan 1 buah granat. Bahkan tercatat ada 26 orang yang tergabung dalam KKT menyerahkan diri dan berjanji setia kepada NKRI,\" ujarnya.
Iqbal juga membeberkan korban dari aparat dan masyarakat sipil. Akibat serangan KKT, dalam 6 bulan terakhir, ada 22 orang yang meninggal dunia dengan rincian 7 anggota TNI, 2 anggota Polri, dan 13 masyarakat sipil.
“Untuk korban luka-luka sebanyak 17 orang dengan rincian 6 orang anggota TNI, 3 orang anggota Polri, dan 8 orang masyarakat sipil. Namun, sebagai update terakhir, satu korban masyarakat sipil yang mengalami luka tembak meninggal dunia,” tutup Iqbal. (gw/fin)