TASIKMALAYA-Di musim serba sulit akibat pandemi Covid-19, mengetuk hati para wakil rakyat di Kota Tasikmalaya. Para anggota DPRD pun berinisiatif memangkas penghasilan pribadi masing-masing untuk iuran sebagai bentuk kepedulian kepada masyarakat.
Hal itu terungkap dalam rapat terbatas yang dihadiri perwakilan fraksi dan pimpinan DPRD Kota Tasikmalaya di ruang rapat paripurna, Selasa (6/7). Mereka pun merumuskan rencana penyembelihan dua hewan kurban saat Hari Raya Idul Adha tahun ini, hasil dari iuran anggota dewan yang disimpan di Bagian Keuangan DPRD.
“Sejak awal kami iuran Rp200.000 per anggota per bulan, dipotong langsung dari gaji setiap anggota DPRD,” kata Ketua Fraksi PPP Kota Tasikmalaya H Ajat Sudrajat kepada Radar Tasik (Grup Radar Cirebon), Selasa (6/7).
Menurut dia, pemotongan gaji wakil rakyat tersebut bukan hanya untuk kurban saja. Beragam kebutuhan lain mulai dari insentif imam masjid di kompleks DPRD senilai Rp1,5 juta per bulan. ”Termasuk sumbangan kepada yang sakit, pembelian masker di awal pandemi dan harlah DPRD sampai kebutuhan lain. Ini bentuk empati dan kepedulian rekan-rekan merespons kondisi sekitar,” papar Anggota Komisi I DPRD Kota Tasikmalaya itu.
Wakil Ketua DPRD Kota Tasikmalaya Muslim MSi menambahkan, iuran tersebut diharapkan bisa meringankan hal-hal darurat yang dibutuhkan. Terutama di situasi pandemi Covid-19, di mana perekonomian masyarakat sangat berat. ”Ya meski di samping iuran ini, setiap anggota juga ada program atau sedekah masing-masing dalam bentuk lain. Kita berbuat saja, di samping tugas dan amanat sebagai pengemban aspirasi masyarakat,” harap Ketua DPC PDIP tersebut.
Ketua Fraksi Gabungan DPRD Kota Tasikmalaya H Wahid mengatakan, pemotongan itu tidaklah istimewa. Sejak lama memang setiap anggota dewan dipotong penghasilannya sekian ratus ribu untuk dana kedaruratan. Selain solidaritas bagi anggota lain yang sakit, dana tersebut digunakan untuk hal-hal sosial seperti kurban dan kegiatan lainnya.
”Tahun lalu itu 7 orang yang kurban, para pimpinan fraksi. Tahun ini anggota dewan lainnya,” kata dia.
Ketua DPC PKB Kota Tasikmalaya itu mengatakan, anggaran tersebut situasional bisa digunakan untuk hal mendesak juga. Seperti di awal pandemi Covid-19 membagikan masker dan program protokol kesehatan lainnya sebagai bentuk tanggap terhadap kondisi daerah. ”Tidak ada yang spesial, itu mah sudah biasa saja program sejak lama. Di samping itu setiap anggota juga sering lakukan bakti sosial atau sedekah personal masing-masing,” ungkapnya. (igi)