KUNINGAN – Kebutuhan oksigen rumah sakit (RS) di Kabupaten Kuningan mencapai 500 tabung per hari. Angka tersebut merupakan jumlah ideal yang dinyatakan aman.
“Kalau ketersediaan kita mungkin pakai barometer nasional saja ya. Semuanya setiap daerah ada keterbatasan untuk pengadaan oksigen untuk masyarakat yang membutuhkan,” kata Asda II Setda Kuningan Dr Deni Hamdani dalam keterangan persnya, kepada Radar Kuningan.
Dirinya melihat, agar kondisi keterbatasan oksigen ini bisa dimaklumi bersama. Sebab pandemi Covid-19 gelombang kedua ini luar biasa penularan lonjakan kasusnya.
“Lonjakan kasus ini di luar prediksi kita yang biasa menangani Covid-19. Kalau sebelum ada lonjakan kemarin, ketersediaan oksigen ini masih baik-baik saja tidak ada masalah di lapangan,” ujarnya.
Hanya sejak lonjakan kasus beberapa bulan terakhir, lanjutnya, pasokan oksigen menjadi hal mendasar dan krusial yang harus segera dipenuhi.
“Alhamdulillah untuk Kuningan, Pak Bupati sudah komunikasi dengan PT Krakatau Steel. Bahkan dari PT Krakatau Steel, kita mendapat CSR setiap minggu itu dua kali pengiriman tabung oksigen,” imbuhnya.
Tak hanya bantuan dari Krakatau Steel, pihaknya berupaya keras untuk berkomunikasi dengan semua pihak terkait agar ketersediaan oksigen bisa diatasi. Termasuk pula dengan pihak PT Samator maupun yang lain dalam pemenuhan tabung oksigen.
“Idealnya kita sehari itu 500 tabung oksigen sudah safety ya untuk semua rumah sakit di Kuningan. Mudah-mudahan kita berbuat, pelan-pelan kita berusaha mohon doanya agar masyarakat yang membutuhkan oksigen ini bisa dimaksimalkan ditangani,” ungkapnya.
Hanya saja, sejauh ini pihaknya baru mampu menyediakan sebanyak 120 tabung oksigen dalam satu hari. Namun kekurangan tabung oksigen dalam setiap harinya masih terus dioptimalkan agar mencapai angka ideal.
“Kita sehari ini baru 120 tabung dari kebutuhan ideal 500 tabung oksigen. Insya Allah pemerintah daerah terkait ketersediaan tabung oksigen ini akan terus berusaha yang terbaik bagi masyarakat,” imbuhnya.
Pihaknya berharap, agar angka ideal ketersediaan 500 tabung oksigen sehari bisa terpenuhi. Mudah-mudahan, ke depan Pemprov Jabar rencananya akan ada upaya untuk menangani ketersediaan oksigen di wilayah Ciayumajakuning supaya terpenuhi.
“Kita selama ini tergantung sama PT Samator yang melayani wilayah Ciayumajakuning. Kalau seandainya pihak Samator ada pengurangan dropping liquid atau keterlambatan otomatis akan terhambat kepada masyarakat kita yang membutuhkan,” tutupnya. (ags)
Baca juga:
- Hari Terakhir PPKM Level 4, Walikota Tunggu Keputusan Pemerintah Pusat
- Pasien Covid-19 Kabur dari Isoman, Kejar dan Berusaha Peluk Warga, Mau Tularkan ke Orang Lain