JAKARTA- Polri telah memetakan warga yang terdampak pandemi Covid-19. Sehingga dipastikan bantuan sosial (bansos) yang disalurkan pemerintah akan tepat sasaran. Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo mengatakan jajarannya telah melakukan pemetaan dan memastikan bansos pemerintah diberikan kepada masyarakat yang perekonomiannya terdampak pandemi Covid-19 dengan diberlakukannya Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
“Saya telah instruksikan seluruh jajaran Polri bergerak aktif menyalurkan bansos dengan cara jemput bola,\" tegasnya dalam keterangannya dikutip Minggu (25/7). Dikatakannya, salah satu bentuk kegiatan yang dilakukan, adalah melaksanakan patroli skala besar pembagian bansos kepada masyarakat di seluruh Polda bersama dengan TNI dan pihak terkait lainnya, mulai Jumat (23/7) malam.
Ditegaskan mantan Kabareskrim ini, patroli skala besar pembagian bansos, bertujuan untuk membantu serta meringankan beban masyarakat di tengah pemberlakuan PPKM Level 4 saat ini. \"Seluruh Polda jajaran bersama TNI dan stakeholders lainnya, akan terus bergerak melakukan pembagian bansos kepada masyarakat,\" ujarnya.
Diungkapkannya selama PPKM Darurat hingga PPKM Level 1-4, sebanyak 723.773 paket sembako dan 3.863 ton beras telah disalurkan ke masyarakat. \"Selama periode 3 Juli sampai dengan 23 Juli 2021, Polri telah mendistribusikan bantuan sosial kepada masyarakat yang terdampak Covid-19 di 34 wilayah Polda sebanyak 723.773 paket sembako dan 3.863.300 kilogram (3.863,3 ton) beras,\" ungkapnya.
Mantan Kapolda Banten ini juga menekankan, TNI-Polri dan seluruh pemangku kepentingan lainnya akan bergandengan tangan dalam penanganan pandemi Covid-19, menekan laju penularannya melalui vaksinasi massal, penguatan PPKM Mikro hingga penyaluran bansos.
Karenanya dia berharap masyarakat tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan, sebagai salah satu upaya menekan kasus aktif Covid-19. “Semua ini kami lakukan demi keselamatan masyarakat bersama. Tentunya menjadi harapan semua masyarakat pertumbuhan COVID-19 cepat turun, sehingga masyarakat bisa kembali beraktivitas dengan adaptasi baru,\" ujarnya. (gw/fin)