DOA adalah senjata orang beriman. Doa juga dapat menjadi kekuatan untuk membangkitkan harapan. Terutama di masa pandemi COVID-19 saat ini. Hal itu disampaikan Presiden Joko Widodo dalam sambutannya pada acara Zikir dan Doa Kebangsaan 76 Tahun Indonesia Merdeka, secara virtual di Jakarta, Minggu (1/8) malam.
“Sebagai bangsa yang berketuhanan Yang Maha Esa, doa adalah senjata orang mukmin. Penguat dan penyembuh. Sebagai kekuatan maha dahsyat untuk membangkitkan harapan dan optimisme,” kata Jokowi melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden.
Jokowi mengatakan pada acara Zikir dan Doa Kebangsaan, para tokoh lintas agama berhimpun dalam kebersamaan. Bersama berzikir melantunkan doa, bersyukur kepada Allah SWT atas anugerah kemerdekaan bagi bangsa Indonesia. Sekaligus memohon pertolongan Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang agar bangsa Indonesia segera terbebas dari pandemi Corona.
Kepala Negara menyebut para tokoh lintas agama juga memohon kepada Tuhan agar bangsa Indonesia mendapat cahaya terang untuk melanjutkan perjalanan menuju Indonesia maju.
“Saya menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya atas berbagai upaya bantuan dan juga dukungan dari alim ulama. Dari para pemuka agama dan para mubaligh yang selalu mengajak umat untuk mematuhi protokol kesehatan, membantu percepatan vaksinasi serta membimbing dan mendampingi umat melalui situasi yang sulit ini,” terang Jokowi.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengajak seluruh pihak mengingat bahwa kemerdekaan yang dinikmati hari ini merupakan berkat rahmat Allah SWT sebagai buah perjuangan dari para syuhada, dan semangat persatuan dan kebersamaan dari seluruh anak bangsa tanpa mengenal perbedaan suku, agama dan juga golongan.
“Saya percaya semangat kebersamaan dan gotong-royong yang diwarisi oleh para pendiri bangsa akan selalu melekat dalam jiwa kita. Laksana api yang menyala-nyala terutama di saat bangsa dan negara kita menghadapi ujian dan tantangan. Saat ini negara kita sedang menghadapi ujian sangat berat. Yaitu pandemi COVID-19. Saya mengajak seluruh elemen bangsa untuk bergandengan tangan merapatkan barisan bahu-membahu melakukan ikhtiar lahir maupun batin. Bersama-sama menghadapi pandemi COVID-19,” pungkasnya. (fin)