Prediksi: Tahun 2050, Balaikota Cirebon Rob, Air Pasang Laut sampai Jalan Pemuda

Kamis 05-08-2021,12:30 WIB
Reporter : Yuda Sanjaya
Editor : Yuda Sanjaya

CIREBON - Kenaikan tinggi permukaan air laut menjadi ancaman bagi Kota Cirebon dan sekitarnya. Hampir separuh wilayahnya terancam tenggelam pada tahun 2050.

Berdasarkan ilustrasi peta Climate Central berjudul: Land Projected to Be Below Annual Flood Level in 2050, sebagian wilayah Kota Cirebon akan berada di bawah ketinggian rata-rata banjir air pasang laut tahunan.

Bisa dikatakan, kawasan seperti Balaikota Cirebon akan terdampak gelombang semacam rob. Yang bahkan diprediksi berdasarkan gambaran peta proyeksi, gelombang pasang mencapai Jalan Pemuda dan Jalan By Pass Kota Cirebon.

Mayoritas daerah di sepanjang Pantura bakal berada di bawah permukaan air pasang rata-rata tahunan.

Seperti diketahui, mayoritas wilayah di pesisir pantai Cirebon memiliki ketinggian 0-1 MDPL. Dan besar kemungkinan terdampak dengan perubahan iklim.

Dalam penelitian Ungkap M Lumban Batu dan Suyatman Hidayat yang dipublikasi Ina Quarter pada tahun 2016, disebutkan bahwa akhir-akhir ini memang ada kecenderungan kenaikan permukaan laut.

Penelitian tersebut berjudul: Dampak Kenaikan Permukaan Laut Akibat Perubahan Iklim di Daerah Cirebon (Pantura) Jawa Barat.

2

Disebutkan bahwa hasil pengamatan di beberapa station pencatat ketinggian muka laut, diketahui rata-rata kenaikan permukaan laut di Indonesia berkisar antara 5-10 milimeter per tahun.

Sebagian besar pesisir Pantura (warna merah) yang akan berada di bawah permukaan air laut pada tahun 2050.

Ini jauh melampaui angka kenaikan permukaan laut global yang diprediksi sekitar 1,5 milimeter. Sehingga diperlukan langkah-langkah strategis.

Kembali ke peta proyeksi Climate Center, area yang akan ada di bawah permukaan level ketinggian banjir tahunan mayoritas berada di Jakarta, Pantura Jawa Barat dan sebagian Jawa Tengah.

Area itu mencakup Kota Jakarta Barat dan Jakarta Utara. Kemudian memanjang ke Karawang, Pamanukan, hingga Indramayu.

Baca juga:

Tags :
Kategori :

Terkait