Akibat Pandemi, Program Pendidikan Vokasi Macet

Jumat 06-08-2021,08:00 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

KEMENTERIAN Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) menyebut, sektor pendidikan vokasi paling terdampak ketika pandemi Covid-19 muncul di Indonesia. Hal yang paling terganggu adalah proses magang dan pelatihan.

“Ketika pandemi muncul pendidikan vokasi paling terdampak karena anak-anak yang kita harapkan bisa melaksanakan kerja praktik magang, internship, mengikuti berbagai pelatihan, akhirnya tidak bisa ikut,” kata Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Moderasi Beragama Kemenko PMK RI R. Agus Sartono, Kamis (5/8).

Agus menuturkan, berdasarkan peta jalan revitalisasi pendidikan vokasi yang dikembangkan sebelumnya, ditargetkan 5.000 SMK bisa direvitalisasi dan 500 politeknik diharapkan bisa terbangun setidaknya selama lima tahun ke depan.

“Namun, ketika pandemi covid-19 muncul, proses revitalisasi itu terhambat karena sumber daya sekarang ini dialihkan untuk penanganan covid-19 terlebih dahulu,” ujarnya.

Selain itu, kata Agus, dampak lain dari pandemi covid-19 adalah para peserta didik SMK tidak bisa mengikuti magang di perusahaan.

“Padahal praktik kerja itu adalah faktor yang paling penting dalam rangka menyiapkan sumber daya manusia berkualitas,” imbuhnya.

Sementara itu,setiap tahunnya ada 3,7 juta lulusan SLTA, yang mana 1,9 juta lulusan bisa masuk perguruan tinggi sedangkan 1,8 juta lulusan yang kebanyakan anak-anak SMK terpaksa masuk ke pasar kerja.

2

Tercatat, perguruan tinggi meluluskan setidaknya 1,3 juta lulusan sehingga setiap tahun setidaknya ada 3,1 juta pencari kerja baru.

“Begitu pandemi datang, ekonomi melambat, penyerapan tenaga kerja jelas pasti berkurang, inilah tantangan kita yang sangat besar,” pungkasnya. (der/fin)

Tags :
Kategori :

Terkait