DINAS Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung tidak menampik bahwa stok vaksin Sinovac semakin minim. Oleh karena itu, penggunaan vaksinasi kepada masyarakat umum saat ini lebih dominan vaksin Covid-19 produksi Astrazeneca. \"Kalau Yang ADA mayoritas Memang AstraZeneca Sekarang, jumlahnya TIDAK industri tahu Persis,\" kata Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Dinkes Kota Bandung, Sony Adam, di Kota Bandung, Senin (9/8).
Ditambahkan Sony, pihaknya sebelumnya Saat ini Terus berupaya untuk review mengakselarasi proses vaksinasi di Kota Bandung. Selain ke sentra-sentra vaksinasi, pendistribusian vaksin juga diprioritaskan ke Puskesmas.
\"Saya tidak bicara angka ya, karena vaksin itu distribusinya prioritas ke Puskesmas, nah di Puskesmas itu terus berjalan,\" ujarnya, dikutip Kantor Berita RMOLJabar .
Sony juga menegaskan tidak ada perbedaan tingkat efikasi dari jenis-jenis vaksin yang disuntikkan kepada masyarakat. Selain itu, Sony memastikan, vaksin Covid-19 yang diberikan pemerintah sudah terjamin tingkat keamanannya.
\"Mau Sinovac atau AstraZeneca semua aman diberikan kepada masyarakat, semua vaksin yang diberikan oleh pemerintah itu aman,\" tegasnya.
Untuk itu, Sony berharap masyarakat Kota Bandung antusias menjalani vaksinasi. Dia mengajak kepada masyarakat untuk melakukan pendaftaran vaksinasi baik melalui sentra-sentra vaksinasi maupun lewat Puskesmas.
\"Dan stok vaksin di Kota Bandung aman,\" ujarnya.
Pemkot Bandung sendiri menargetkan vaksinasi bagi 1,9 juta warganya. Sejauh ini, proses vaksinasi telah mendekati angka 50 persen untuk dosis pertama.
Ditargetkan, proses vaksinasi dapat selesai sebelum tahun berganti. Sehingga, diharapkan kekebalan kelompok telah tercipta pada awal 2022.(*)