PEMERINTAH daerah diminta untuk memperkuat strategi mitigasi COVID-19 dari sektor ekonomi. Selain itu harus meningkatkan ketersedian tempat tidur perawatan dan isolasi terpusat.
Hal tersebut dikatakan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat memimpin rapat penanganan dan pengendalian COVID-19 bersama Forkopimda Sumatera Barat (Sumbar), Jumat (13/8). Dalam arahannya, Sigit yang didampingi Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto meminta daerah termasuk Sumatera Barat melakukan penguatan strategi mitigasi COVID-19, di beberapa tempat seperti pasar dan warung makan.
“Strategi mitigasi pada sektor-sektor yang dilakukan pelonggaran harus dilakukan. Sehingga ekonomi rakyat dapat berjalan, namun laju penyebaran Covid-19 tidak kembali meningkat,” katanya, dikutip laman resmi Polri, Jumat (13/8).
Ditekankan mantan Kapolda Banten ini, di tengah Pandemi COVID-19, perekonomian Indonesia mulai tumbuh 7,07 persen. Momentum pertumbuhan ekonomi tersebut mencerminkan optimisme Indonesia bisa bangkit di tengah Pandemi COVID-19. Karenanya, seluruh elemen masyarakat harus sama-sama menjaga sektor kesehatan agar perekonomian bisa terus bangkit.
“Momentum pertumbuhan ekonomi ini harus kita jaga dengan kesehatan sebagai modal dasar. Jika kasus COVID-19 bisa ditekan, pertumbuhan ekonomi dapat kembali berjalan normal,” ujarnya.
Mantan Kabareskrim ini mengatakan strategi mitigasi yang harus diperkuat antara lain, protokol kesehatan yang ketat seperti 3M (mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak), penguatan 3T (Testing, Tracing, dan Treatment). Dan terakhir, adalah melakukan akselerasi atau percepatan vaksinasi.
“Prokes ketat 3M, strategi mitigasi pada sentra ekonomi kerakyatan dan penerapan prokes kawasan, edukasi dan ops Yustisi untuk memastikan kepatuhan terhadap prokes, dan penyekatan untuk mengurangi mobilitas masyarakat,” ucap Sigit.
Dikatakannya, penguatan 3T agar dapat bergerak cepat menangani warga yang terpapar virus corona. Selain itu, pada strategi ini, Forkopimda juga diimbau untuk meningkatkan Bed Occupancy Rate (BOR) dan lokasi isolasi terpusat (isoter).
“Peningkatan BOR dan lokasi isoter juga harus dipersiapkan untuk mengantisipasi lonjakan kasus agar terkendali,” ujarnya.
Lebih lanjut, Sigit menekankan untuk Forkopimda melakukan sosialisasi panduan isolasi mandiri (isoman) kepada masyarakat, agar dapat mengurangi fatalitas sebelum mendapatkan penanganan di fasilitas kesehatan.
Kendati begitu, dia tetap mengimbau kepada masyarakat yang terpapar virus corona untuk menjalani perawatan di Isoter. Mengingat, kata Sigit, hal itu lebih baik karena berada di bawah pengawasan tenaga kesehatan (nakes).
“Namun tetap diutamakan isolasi di isoter karena dalam pengawasan nakes. Lakukan koordinasi dan perencanaan terhadap kebutuhan oksigen untuk menjaga ketersediaan distribusi oksigen di RS Rujukan Covid-19 pada seluruh wilayah,” katanya.
Sementara terkait dengan program vaksinasi, Kapolri menyebut, seluruh elemen masyarakat harus bersinergi dan berkolaborasi untuk mengejar target Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait dengan vaksinasi 2 juta per hari.
“Untuk mengejar target vaksinasi 2 juta dari Bapak Presiden agar Forkopimda berkoordinasi terkait pelaksanaan vaksinasi di lapangan yang dilakukan secara bersama-sama TNI-Polri, Dinkes Puskesmas, dan relawan,” ujar Sigit.
Dia juga meminta agar Forkopimda segera menghabiskan stok vaksin. Serta, lakukan perekrutan elemen masyarakat untuk meningkatkan jumlah vaksinator.(fin)