KEPALA Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu menyatakan, anggaran pemulihan ekonomi nasional (PEN) telah terealisasi sebesar Rp320,35 triliun. Jumlah tersebut setara 43% dari pagu Rp744,77 triliun per 13 Agustus 2021.
“Kita melakukan penyesuaian yang kuat pada awal Juli khususnya untuk menghadapi PPKM Level 3 dan 4 di Jawa dan Bali,” kata Febrio, Kamis (19/8).
Febrio rinci, realisasi itu meliputi kesehatan Rp76,64 triliun atau 34,7% dari pagu Rp214,96 triliun dengan manfaat berupa diagnostik untuk pengujian dan penelusuran serta biaya terapeutik bagi 426,94 ribu pasien, insentif nakes, santunan kematian maupun obat dan APD.
“Kemudian juga untuk pengadaan 81,42 juta dosis vaksin, bantuan iuran JKN untuk 19,15 juta orang serta pajak pajak termasuk PPN dan bea masuk vaksin,” ujarnya.
Selain itu, untuk bidang perlindungan sosial terealisasi Rp97,18 triliun atau 52,1% dari pagu Rp186,64 triliun dengan manfaat PKH bagi 9,9 juta KPM, Kartu Sembako bagi 16 juta KPM serta BST bagi 10 juta KPM dan BLT Desa bagi 5 ,5 juta KPM.
“Kemudian juga Kartu Prakerja bagi 2,82 juta orang, bantuan kuota internet bagi 35,95 juta penerima, subsidi listrik bagi 32,6 juta penerima serta BSU bagi 948 ribu penerima,” imbuhnya.
Sementara untuk dukungan UMKM dan korporasi terealisasi Rp48 triliun atau 29,6% dari pagu Rp162,4 triliun dengan manfaat berupa BPUM bagi 11,84 juta usaha, IJP UMKM bagi 2,01 juta UMKM serta IJP korporasi bagi 26 korporasi.
“Kemudian juga penempatan dana pada bank dengan total pengiriman kredit sejak 2020 mencapai Rp416,18 triliun bagi 5,3 juta debitur serta subsidi bunga KUR dan Non KUR bagi 4,45 juta debitur,” terangnya.
Sedangkan untuk program prioritas terealisasi Rp49,39 triliun atau 41,9% dari pagu Rp117,94 triliun dengan manfaat berupa padat karya K/L bagi 917,4 ribu naker, pariwisata untuk KSPN, ecowisata dan pelatihan SDM serta ketahanan pangan seperti program food estate dan irigasi.
“Kemudian juga TIK seperti penyediaan infrastruktur TIK dan siaran publik serta kawasan industri seperti pengembangan kawasan strategi dan program penanaman modal,” tuturnya.
Terakhir yaitu insentif usaha terealisasi sebesar Rp51,15 triliun atau 81,4% dari Rp62,83 triliun meliputi PPh 21 DTP bagi 73.970 pemberi kerja, PPh Final UMKM DTP bagi 116.979 UMKM dan kunjungan PPh 22 Impor bagi 10.811 WP.
“Kemudian juga pengurangan tarif PPh 25 bagi 58.416 WP, penurunan tarif PPh bagi seluruh WP, penurunan tarif PPh bagi seluruh WP, penurunan tarif PPh bagi seluruh WP, PPN DTP Properti bagi 574 penjual untuk 6,64 ribu unit PPnBM Mobil serta enam penjual untuk 89,05 ribu unit ,” pungkasnya. (fin)