MENTERI Pertanian, Syahrul Yasin Limpo menegaskan, bahwa permasalahan terjadinya defisit produksi pupuk dalam negeri disebabkan oleh produksi, melainkan bukan distribusi.
Menurutnya, saat ini Indonesia hanya mampu memproduksi sebanyak 13 juta ton, sementara dibutuhkan setidaknya 24 juta ton untuk memenuhi kebutuhan petani.
“Selama ini pupuk menjadi persoalan, bukan persoalan distribusi, tapi memang dari produksinya yang kurang,” kata Syahrul, Senin (13/9).
Syahrul menilai, inovasi dan terobosan melalui reformasi pertanian, intensifikasi produksi, dan peningkatan akses pasar menjadi upaya nyata yang harus dilaksanakan di lapangan secara konsisten untuk mewujudkan kesejahteraan petani.
Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS) 2020, berdasarkan sumber penghasilan utama, jumlah rumah tangga tergolong miskin di Indonesia sebagian besar berasal dari sektor pertanian, yaitu 46,3 persen.(fin)
BACA JUGA:
- Luncurkan Produk Pupuk Organik Hasil Olahan Peternak Sapi, Kang Emil: Semoga Jadi Percontohan
- Tangkal Aura Mistis, Warga Jalan Cagak Doa Bersama, Doakan Pelaku Pembunuhan Ibu dan Anak segera Terungkap