KEMENTERIAN Perdagangan (Kemendag) memperkirakan, bahwa harga kelapa sawit atau Crude Palm Oil (CPO) masih akan terus naik di semester II 2021. Artinya, kenaikan harga CPO ini akan diikuti melonjaknya harga minyak goreng.
“Proyeksi harga (minyak goreng) berpotensi naik karena pengaruh kenaikan harga CPO,” demikian dikutip dari data Kementerian Perdagangan, Jakarta, dikutip Jumat (17/9).
Berdasarkan data Kemendag, harga minyak goreng nasional saat ini tercatat sebesar Rp 14.100 per liter untuk minyak goreng curah. Kemudian untuk minyak goreng kemasan sebesar Rp 16.300 per liter. Sementara itu, harga CPO sebesar Rp 10.069 per liter.
Terhadap kenaikan harga CPO, pelaku usaha mengusulkan evaluasi harga acuan penjualan di tingkat konsumen minyak goreng kemasan sederhana dimana saat ini ditetapkan sebesar Rp 11.000 per liter.
“Penyediaan minyak goreng sawit kemasan sederhana belum optimal. Stok minyak goreng per 15 September 2021 sebesar 628.300 ton yang dimiliki oleh produsen anggota GIMNI, sementara stok minyak goreng Perum Bulog sebesar 712,59 ton,” tulis Kemendag.
Sementara itu, memonitoring penyediaan pasokan minyak goreng nasional per 15 September 2021, sebanyak 21 perusahaan telah menyampaikan laporan produksi.
Total produksi kuartal I minyak goreng kemasan 141.000 ton, minyak goreng kemasan sederhana 32.000 ton, dan minyak goreng curah 244.000 ton. Adapun total produksi kuartal II, minyak goreng kemasan 123.000 ton, minyak goreng kemasan sederhana 31.000 ton, dan minyak goreng curah 215.000 ton.
“Kemudian total produksi kuartal III, minyak goreng kemasan 116.000 ton, minyak goreng kemasan sederhana 34.000 ton, dan minyak goreng curah 174.000 ton,” pungkasnya.(fin)