Selain itu, tokoh-tokoh populer, umumnya tidak memiliki dukungan partai yang secara tegas mendukung mereka. Misalnya, Ganjar Pranowo, Anies Baswedan atau Ridwan Kamil.
Sementara itu, tokoh yang benar-benar dominan dengan memiliki elektabilitas di atas 30 persen juga tidak ada.
Faktor-faktor itu membuat posisi partai sangat strategis.
Arya sendiri menilai Ganjar masih menunggu peluang untuk dicalonkan oleh PDIP. Namun, jika tidak ada kepastian atau lama didapatkan, tidak tertutup kemungkinan Ganjar bisa nyebrang atau pindah ke partai lain.
Hal ini membuat komunikasi dengan Airlangga pantas dimaknai untuk berkoalisi di Pilpres 2024, tanpa harus mempertimbangkan dukungan PDIP melainkan bisa dengan partai lain. (rls/yud)
Baca juga:
- Makam Misterius di Tikungan Cigugur Kuningan, Ternyata yang Dimakamkan van Beck
- Kembali ke Zaman Purba di Situs Cipari Kuningan, Ada Peninggalan dari Tahun 500 Masehi