CIREBON – Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) akan terus konsisten menjalankan OPOP tersebut untuk menjadikan pesantren sebagai basis pergerakan ekonomi masyarakat. Apalagi, agama tidak akan tegak jika tidak ditunjang ekonomi.
\"Kami berusaha untuk meningkatkan ekonomi pondok pesantren lewat OPOP-nya,\" ungkap Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum saat kunjungan kerjanya ke Kota Cirebon, menghadiri sekaligus meresmikan Program Kewirausahaan Budidaya Ikan di Pondok Pesantren Ihya Ulumuddin, Kelurahan Karyamulya, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon, Sabtu (25/9).
Ke depannya, diharapkan dengan berjalannya program OPOP tersebut bisa menstimulus pesantren yang menjadikan pesantren tidak hanya bergerak dalam dunia pendidikan. Namun juga bisa kreatif dan inovatif dalam melaksanakan kegiatan ekonomi. Sehingga nantinya, pesantren-pesantren bisa menumbuhkan jiwa kemandirian pesantren.
\"Mudah-mudahan program ini bisa bermanfaat bagi pondok pesantren. Efek dominonya akan meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar, daya beli masyarakat itu sendiri,\" harapnya.
Sementara itu, program wirausaha pesantren tersebut memang sudah berbasis peternakan ikan lele, nila, patin, dan masih banyak lagi ikan yang dapat dibudidayakan. Perlu diketahui bahwa, Pesantren Ihya Ululudddin merupakan salah satu pemenang program One Pesantren One Product (OPOP) yang jadi program unggulan Pemprov Jawa Barat.
\"Kota Cirebon sudah meresmikan program OPOP dalam bidang perikanan bioflok, sangat luar biasa,\" ujar wagub.
Bioflok adalah salah satu teknologi budidaya ikan melalui rekayasa lingkungan yang mengandalkan pasokan oksigen dan memanfaatkan mikroorganisme yang secara langsung dapat meningkatkan nilai jual pakan. (jrl)